
ABSTRAK Wafid Irsyadunnas L Z
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 1 Wafid Irsyadunnas L Z
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 2 Wafid Irsyadunnas L Z
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 3 Wafid Irsyadunnas L Z
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 4 Wafid Irsyadunnas L Z
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 5 Wafid Irsyadunnas L Z
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 6 Wafid Irsyadunnas L Z
PUBLIC Yoninur Almira 
PUSTAKA Wafid Irsyadunnas L Z
PUBLIC Yoninur Almira 
LAMPIRAN WAFID IRSYADUNNAS LEO ZULFIKAR.pdf
]
PUBLIC Yoninur Almira
Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan prinsip penataan Koridor Jend.
Sudirman yang berada di pusat Kota Bandung dengan karakteristik sebagai koridor
bersejarah. Perumusan prinsip dan konsep penataan ini merupakan salah satu
arahan dalam merevitalisasi Koridor Jend. Sudirman. Studi tentang revitalisasi
kawasan perkotaan telah beberapa kali di lakukan di berbagai kota dan memunjukan
bahwa revitalisasi sendiri dipengaruhi oleh kondisi fisik atau struktur, kondisi
finansial, kondisi terkait lokasi, kondisi legal dan institusional, kondisi fungsi, dan
kondisi dari citra suatu kawasan itu sendiri.
Penyusunan prinsip penataan Koridor Jend. Sudirman ini merupakan studi awal
dalam mempersiapkan pembangunan dan pengembangan kawasan cagar budaya
pusat Kota Bandung. Dimana sepanjang Koridor Jend. Sudirman akan ditetapkan
sebagai salah satu warisan budaya dari Kota Bandung itu sendiri. Akan tetapi,
perubahan-perubahan fisik maupun fungsi yang terjadi sepanjang Koridor Jend.
Sudirman, tidak hanya menjadi salah satu penyebab menurunnya vitalitas Koridor
Jend. Sudirman namun hal ini juga menjadi salah satu persoalan terhadap
perubahan karakter koridor sejarah pada kawasan tersebut. Intervensi yang
dilakukan untuk mengatasi vitalitas kawasan yang terus menurun berupa infill
bangunan dengan fungsi kegiatan baru, namun hal ini menimbulkan persoalan
pengrusakan kawasan karena adanya kreasi baru yang menghilangkan karakteristik
koridor bersejarah pada Koridor Jend. Sudirman. Disisi lain, pemerintah Kota
Bandung sendiri masih belum memiliki konsep dalam menata Koridor Jend.
Sudirman sebagai koridor yang termasuk dalam warisan budaya Kota Bandung.
Berdasarkan hal tersebut penelitian tentang prinsip penataan Koridor Jend.
Sudirman penting untuk dilakukan sebagai persiapan dalam menentukan konsep
penataan koridor ini.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dimana data primer
dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara dengan menggunakan
metode sampel purposif. Variabel penelitian meliputi empat komponen yaitu
bangunan dengan variabel perubahan bentuk bangunan dan kerusakan bangunan,
ragam aktivitas dengan variable aktivitas dalam dan luar bangunan, streetscape
dengan variabel kemunduran bangunan dan pola dasar lingkungan, dan aktivitas
kawasan dengan variabel jumlah kendaraan parkir dan tingkat isian kawasan.ii
Analisis theoritical descriptive digunakan untuk menemukan sasaran pertama dari
studi ini berupa kriteria dan prinsip apa saja yang digunakan dalam hal menata
kawasan bersejarah. Analisis empirical descriptive digunakan untuk menemukan
sasaran kedua dari studi ini berupa kondisi lapangan disepanjang Koridor Jend.
Sudirman. Kedua luaran dari sasaran satu dan sasaran dua digunakan dalam analisis
sasaran tiga berupa struktur persoalan yang terdapat pada Koridor Jend. Sudiman.
Melalui sasaran satu berupa kondisi ideal dan sasaran dua berupa kondisi real yang
ada, pada sasaran tiga kedua hal tersebut dibandingkan melalui analisis gap
sehingga ditemukan luaran aspek-aspek yang menjadi persoalan dalam menata
Koridor Jend. Sudirman. Luaran dari sasaran tiga studi ini kemudian digunakan
untuk merumuskan prinsip serta konsep dalam penataan Koridor Jend. Sudriman.
Kota Bandung sebagai arahan dalam merevitalisasi koridor tersebut