ABSTRAK Gerald Yudha Putra
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Gerald Yudha Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Gerald Yudha Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gerald Yudha Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gerald Yudha Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gerald Yudha Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gerald Yudha Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Gerald Yudha Putra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pembentukan dan inventarisasi secara periodik dari plot permanen sangat penting dalam studi
perubahan dinamika hutan jangka panjang seperti, misalnya untuk menilai kelangsungan
keberadaan hutan di masa depan. Kami meneliti dinamika dari komunitas pohon dan populasi
33 spesies di dalam area hutan tropika montana di dalam Cagar Alam Gunung Papandayan,
Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia, berdasarkan sensus yang dilakukan pada tahun 2011
(Sensus Awal) dan 2021(Sensus Terkini) dalam sebuah plot permanen berukuran 1 ha yang
didirikan pada tahun 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola
pertumbuhan, rekrutmen dan mortalitas pada komunitas pohon; mengetahui pola pertumbuhan
spesies spesifik dan kaitannya dengan karakter kerapatan kayu; dan menggunakan proyeksi
mean pertumbuhan diameter at breast height (DBH) untuk mengestimasi waktu yang
dibutuhkan oleh suatu spesies pohon tumbuh mencapai ukuran DBH tertentu. Dilakukan
pengukuran ulang diameter pohon yang dijumpai kembali dari sensus 2011, pengukuran
individu pohon baru yang memiliki ukuran ???? 5 cm, dan pencatatan pohon mati. Ditemukan
pada plot permanen laju rekrutmen pohon dan penambahan area basal melampaui laju
mortalitas dan pengurangan area basal, ditemukan frekuensi mortalitas yang lebih besar dari
ekspektasi pada kelas DBH paling kecil dan terbesar (????2 = 31.202, p < 0.01) meski distribusi
proporsi jumlah individu dalam tiap kelas DBH tidak mengalami perubahan (???? 2 = 1.405, p >
0.5). Didapati tendensi rata-rata laju pertumbuhan populasi mencapai puncak pada DBH >30-
50 cm dan turun pada DBH >50cm. Individu dengan light wood density mengalami rata-rata
laju pertumbuhan DBH paling tinggi pada tiap kelas DBH. Symplocos lucida (Thunb.) Siebold
& Zucc. dan Turpinia montana (Bl.) Kurz mengalami laju rekrutmen dan mortalitas paling
tinggi secara berturut-turut. Engelhardtia spicata (Lesch.) ex Bl. dan Helicia serrata Bl.
mengalami rata-rata laju pertumbuhan DBH paling tinggi (4.6 mm yr-1 ) dan rendah (-0.35 mm
yr-1) secara berturut-turut. Acer laurinum Hassk. merupakan spesies yang paling cepat
mencapai DBH 10cm (16.5 tahun) dan Engelhardtia spicata (Lesch.) ex Bl. paling cepat
mencapai DBH 30cm (89.2 tahun) dan DBH 60cm (122 tahun) berdasarkan hasil proyeksi
pertumbuhan DBH terhadap umur. Dalam rentang 10 tahun, komunitas pohon menunjukkan
net change yang positif karena laju rekrutmen yang lebih tinggi dibanding mortalitas, hasil ini
menjamin kelangsungan keberadaan hutan dalam kondisi saat ini.