digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahmad Hanif
PUBLIC Dewi Supryati

PT XYZ merupakan perusahaan penyalur BBM melalui SPBU. PT XYZ mengalami kekosongan stok saat terjadi lonjakan permintaan yang mengakibatkan kehilangan potensi penjualan bagi perusahaan. Sebanyak 25% dari seluruh SPBU PT XYZ masih mengalami tingkat kekosongan yang tinggi (lebih dari 6 hari dalam 1 bulan). Akar masalah yang disoroti pada penelitian ini adalah sulitnya menentukan titik pengisian ulang stok karena permintaan di masa mendatang tidak diketahui. Sebuah Metodologi untuk menentukan model peramalan berdasarkan pola permintaan historis dan menghasilkan peramalan permintaan menggunakan metode peralaman time series untuk seluruh SPBU telah dibuat dengan acuan framework CRISP-DM. Simulasi dengan Early warning system (EWS) digunakan untuk menentukan kapan pengisian ulang perlu dilakukan berdasarkan data hasil peramalan dan level stok BBM yang tersedia secara real-time. Sebuah produk pada suatu SPBU yang memiliki perilaku cukup ekstrem digunakan sebagai simulasi menggunakan model prophet dan menunjukkan perbaikan berupa 100% ketersediaan stok dari 95% serta kenaikan 7.91% penjualan dari potensi penjualan yang hilang. Walaupun hasil simulasi menunjukkan permasalahan teratasi dengan implementasi model peramalan, masih banyak faktor lain di luar batasan penelitian yang dapat mempengaruhi kekosongan stok seperti distribusi rantai pasok dan keterbatasan kapasitas penyimpanan pada SPBU.