digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tasya Nabila Salman
PUBLIC Irwan Sofiyan

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas perikanan unggulan di Indonesia. Dalam budidaya ikan, pakan berkontribusi sebanyak 60-70% dari total biaya produksi. Tingginya biaya pakan dapat disebabkan karena persaingan penggunaan bahan baku pangan untuk manusia dan ternak, misalnya tepung ikan. Salah satu serangga yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pakan ikan adalah larva Hermetia illucens (Diptera: Stratiomyidae) atau Black Soldier ly (BSF). Larva BSF mampu mengkonversi limbah organik seperti ampas kelapa menjadi biomassa tubuhnya dan mengandung protein yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di Bukit Sandy, Kabupaten Bandung serta Kampus ITB Jatinangor dengan tujuan untuk mengkaji kandungan proksimat larva BSF yang dibudidayakan dengan pakan ampas kelapa dan mengkaji komposisi pakan terbaik terhadap kandungan proksimat ikan nila hitam. Perlakuan yang digunakan adalah substitusi tepung ikan oleh tepung larva BSF sebanyak 0% (A), 25% (B), dan 50% (C). Pakan uji diberikan kepada bibit nila berumur sekitar 70 hari dengan kandungan protein pada pakan sebanyak 30%. Pengamatan dilakukan selama 30 hari dengan frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari sebanyak 3% bobot ikan/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva BSF berumur 19 hari yang dibudidayakan dengan pakan ampas kelapa memiliki kandungan protein 44,24%, karbohidrat 23,36%, lemak 24,14%, serat kasar 0,80%, dan energi bruto sebesar 4.835 Kkal/kg. Komposisi pakan terbaik bagi ikan nila hitam yaitu substitusi 50% tepung ikan oleh tepung larva BSF (perlakuan C) ditinjau dari kandungan protein tertinggi pada ikan nila hitam sebesar 16,14%, walaupun memiliki kandungan karbohidrat yang rendah (60,44%) dan lemak yang tinggi (4,65%). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tepung larva BSF mampu menggantikan tepung ikan sebanyak 50%.