digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shofa Syahidah
PUBLIC Alice Diniarti

Pengalaman negatif (unpleasant events) akibat bencana banjir dapat mengganggu kondisi psikologis individu yang memicu stres kronis. Stimulasi stres akibat bencana banjir menginduksi aktivitas gelombang otak di area hemisfer otak yang dapat diukur melalui karakteristik fisiologis berupa gelombang otak oleh perangkat electroencephalograph (EEG). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik aktivitas gelombang otak theta dan gamma dengan perangkat EEG melalui pendekatan wawancara yang meliputi fase baseline (kontrol), recalling, dan resolution terhadap 11 orang naracoba (umur 36-53 tahun, pria = 6 orang, wanita = 5 orang), yang merupakan korban terdampak berat bencana banjir di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang. Luaran data berupa anti-logaritma Power Spectral Density (PSD) dari dua lobus: anterofrontal (AF7 dan AF8), dan temporoparietal (TP9 dan TP10). Hasil penelitian menunjukan (a) peningkatan aktivitas gelombang theta area AF dan TP pada fase recalling (b) peningkatan gelombang gamma area TP serta penurunan gelombang gamma area AF pada fase recalling (p < 0,05). Komparasi aktivitas gelombang otak interhemisfer menunjukkan perbedaan nyata aktivitas interhemisfer pada theta dan gamma AF yang terlateralisasi pada hemisfer kiri serta gamma TP yang terlateralisasi pada hemisfer kanan (p < 0,05). Hasil uji korelasi menunjukkan adanya korelasi signifikan dari aktivitas gelombang theta—gamma pada fase recalling (p < 0,01) dan resolution (p < 0,05) pada area temporoparietal. Hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan nyata aktivitas gelombang theta dan gamma berdasarkan perbedaan jenis kelamin dimana pada theta AF8 dan TP9 serta gamma AF7, TP9, dan TP10 aktivitas gelombang otak lebih tinggi pada naracoba laki-laki, sementara aktivitas gelombang theta AF8 dan TP10 serta gamma pada channel AF8 yang lebih dominan pada naracoba perempuan (p < 0,05). Peningkatan aktivitas gelombang theta, dan gamma pada area AF dan TP mengindikasikan respons stres yang terindikasi dari aktivasi kedua area tersebut yang diinduksi dari pertanyaan wawancara Sementara itu, pada naracoba laki-laki, teramati aktivitas gelombang theta dan gamma yang lebih dominan di hemisfer kiri, sedangkan pada naracoba perempuan, aktivitas gelombang theta dan gamma lebih dominan pada hemisfer kanan. Karakteristik aktivitas gelombang theta dan gamma terhadap naracoba laki-laki yang mengarah pada pemrosesan informasi terkait unpleasant stimulus serta pada naracoba perempuan yang mengindikasikan keadaan rekonstruksi penyelesaian masalah dan penurunan respons impulsif. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik aktivitas gelombang theta, dan gamma pada fase recalling mengindikasikan pemrosesan memori dan emosi negatif berupa kecemasan terkait pengalaman bencana banjir.