digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nabila Indar Auliana
PUBLIC Alice Diniarti

Kabupaten Bandung merupakan produsen kopi terbesar di Jawa Barat. Kopi menjadi komoditas utama yang paling produktif disusul oleh teh, tembakau, dan cengkeh. Salah satu wilayah di Kabupaten Bandung yang dijadikan area kebun kopi adalah Palintang. Di Kebun Kopi Palintang, Kab. Bandung, Jawa Barat dapat ditemukan beberapa pohon Eucalyptus (Eucalyptus alba). Kehadiran pohon Eucalyptus di area kebun kopi tersebut disebabkan oleh keberadaan hutan Eucalyptus yang berlokasi dekat dengan Kebun Kopi Palintang. Serasah yang dihasilkan dari pohon Eucalyptus (Eucalyptus alba) banyak ditemukan di Kebun Kopi Palintang. Serasah ini kemudian dimanfaatkan dengan proses dekomposisi oleh fauna tanah. Keanekaragaman fauna tanah yang terlibat dalam proses dekomposisi itu dapat dijadikan bioindikator bagi para petani untuk menentukan kualitas tanah di Kebun Kopi Palintang. Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap struktur komunitas fauna tanah dari serasah daun Eucalyptus (Eucalyptus alba) di Kebun Kopi Palintang, Kab. Bandung, Jawa Barat. Serasah daun Eucalyptus (Eucalyptus alba) dikoleksi dari lapangan untuk dikeringkan. Serasah yang telah kering dimasukkan ke dalam litter bag berukuran 20 cm x 20 cm dengan luas lubang 1 mm2 dan diletakkan di area Kebun Kopi Palintang. Litter bag diambil dari area penelitian setiap 28 hari lalu digunakan esktraktor Berlese-Tullgren untuk mengekstrak fauna tanah dalam serasah daun Eucalyptus (Eucalyptus alba). Selain itu, dilakukan pula pengukuran pada faktor abiotik di area penelitian yaitu, suhu, kelembapan, intensitas cahaya, dan pH. Proses pengambilan data penelitian dilakukan sejak bulan Mei-November 2021. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan 189 morfospesies dari 1394 individu fauna tanah. Indeks keanekaragaman yang didapatkan dari bulan Mei hingga November berada dalam rentang 1,17-3,85 (D= 0,03-0,43; E= 0,49-0,89). Selanjutnya, melalui uji korelasi Pearson didapatkan bahwa suhu udara, kelembapan udara, intensitas cahaya, suhu tanah, dan kelembapan tanah menunjukkan hubungan korelasi sangat kuat dengan keanekaragaman fauna tanah.