Salah satu objektif pembelajaran yang genting dicapai para pelajar pada jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau usia 12 tahun ke atas di Indonesia
adalah independensi atau kemandirian yang dapat disebut self-regulated learning
(SRL). Untuk mendorong tumbuhnya kemampuan SRL pada siswa-siswi SMP dapat
digunakan platform learning management system (LMS). Tugas akhir ini bermaksud
untuk merancang sebuah prototipe LMS memanfaatkan metodologi user-centered
design (UCD) untuk menciptakan desain yang dapat memenuhi kebutuhan spesifik
siswa-siswi SMP sebagai segmen target pengguna. Tahapan UCD yang dilalui
meliputi: Perencanaan, Penentuan Konteks Penggunaan, Penentuan Kebutuhan
Pengguna, Perancangan Solusi, dan Evaluasi Rancangan. Pengambilan data dilakukan
dengan metode wawancara kualitatif terhadap enam narasumber yang memenuhi
karakteristik persona target pengguna. Analisis terhadap data yang terkumpul telah
berhasil mendefinisikan sepuluh fitur yang diimplementasikan ke dalam wujud
prototipe low fidelity dan high fidelity, yakni Menu per Mata Pelajaran,
Milestones/Indeks, Dasbor, Buku Nilai, Kalender, Catatan, Forum Sosial, Agenda,
Galeri Capaian, dan Umpan Balik Latihan Soal. Fitur-fitur tersebut dirancang dan diuji
dalam tiga iterasi menggunakan metode uji task completion rate dan single ease
questions (SEQ) untuk memenuhi usability goal ‘effective to use’, intrinsic motivation
inventory (IMI) subskala value/usefulness untuk memenuhi user experience goal
‘helpful’ dan IMI subskala interest/enjoyment untuk memenuhi user experience goal
‘motivating’, serta system usability scale (SUS). Skor tertinggi yang dicapai rancangan
prototipe pada masing-masing metode uji adalah: task completion rate = 100%; SEQ =
6,5 dari 7; IMI value/usefulness = 6,45 dari 7; IMI interest/enjoyment = 6,2; dan SUS
= 86 dari 100. Dengan demikian, disimpulkan bahwa rancangan prototipe yang sudah
diproduksi berhasil menjadi desain LMS yang memenuhi kebutuhan target
penggunanya dengan skor penilaian yang memuaskan.