digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan ilmu pengetahuan ketenagalistrikan terus berkembang setiap waktu. Pengembangan ini selalu diikuti dengan regulasi pemerintah dan tututan dari global. Salah satunya adalah penetrasi energi terbarukan pada perusahaan. Penambahan energi terbarukan yang paling efisien diterapkan adalah PLTS yang mengisi pasokan kebutuhan energi harian. Penetrasi PLTS memerlukan pengujian kelayakan dari sisi aliran daya, kestabilan dan ekonomi. Hal ini disebabkan sifat PLTS yang masih intermiten dan adanya kemungkinan gangguan pada sistem. Di sisi lain motor yang bekerja harus terus bekerja sesuai pola operasi dan tidak merasakan gangguan akibat penambahan PLTS. Pada tugas akhir ini, dilakukan ekstensi PLTS di PT. Badak NGL Bontang, Kalimantan Timur. PLTS yang sudah ada menghasikan 4 MWp. Pada tugas akhir ini penulis menambahkan ekstensi 2 MWp PLTS untuk menambah daya akibat pengurangan operasi generator. PLTS terkoneksi dengan grid dan tidak memiliki baterai. Kedepannya hanya ada 2 dari 8 kereta yang akan bekerja. Akan ada pengurangan beban dari sebelumnya dan penambahan daya dari PLTS ekstensi. Perubahan pola operasi, memunginkan terjadinya perubahan aliran daya , kestabilan sistem dan keekonomian operasi. Sehingga perlu ditentukan jumlah generasi generator yang optimal pada setiap jenis pola operasi kereta.Terdapat 5 generator dengan total kapasitas 62,5 MW. Kumpulan motor untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi disebut sebagai kereta industri. Variasi penggunaan kereta dilakukan dengan variasi 2 kereta (51 MW), 1 kereta (41 MW) dan 2+1 kereta (switching) (52MW) . Setiap variasi pembebanan kereta, digunakan untuk menentukan pola operasi yang optimal. Pola yang optimal ditentukan dari nilai tegangan dan frekuensi pada batas aman saat kondisi normal dan terjadi gangguan. Sehingga didapatkan pola operasi untuk masing masing variasi pembebanan kereta.