ABSTRAK Lathifuddin Siddiq
PUBLIC Alice Diniarti
COVER - Lathifuddin Siddiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Lathifuddin Siddiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Lathifuddin Siddiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Lathifuddin Siddiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Lathifuddin Siddiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Lathifuddin Siddiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Lathifuddin Siddiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Enzim reduktase aldosa adalah enzim yang berperan sebagai katalis reaksi
hidrogenasi monosakarida menjadi gula alkohol dengan donor hidrogen berupa NADPH
dan H+ yang berlangsung pada temperatur kamar. Penelusuran literatur selanjutnya
mengindikasikan bahwa kemungkinan terbesar sumber hidrogen sejatinya berasal dari
HCOOH (asam format) dan terdapat beberapa kandidat katalis, (NixFe1-x)MoS4, (NipFe1-
p)(CrqFe1-q)2S4 atau Fe3S4, (Ni½Zn½)(OOCH)2.2H2O dan Ni(MIII)2O(OOCH)6.3H2O,
dengan M ? Cr dan Fe, yang berpotensi untuk menjadi katalis hidrogenasi glukosa
menjadi heksitol dengan proses yang meniru cara kerja enzim (biomimetik).
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan bukti atau sanggahan berbasis data ujicoba
eksperimental terhadap dugaan atau hipotesis keefektifan kandidat-kandidat katalis
dan mendapatkan pemahaman tentang pengaruh kondisi operasi terhadap unjuk kerja
kandidat katalis terbaik yang lulus dari uji-coba eksperimental. Pengujian dilakukan
dengan membubuhkan katalis ke larutan glukosa yang sudah ditambahkan oleh asam
format dan trietiamin dengan pH campuran 4,5 – 6,5 serta menggodok campuran pada
pada kondisi refluks atmosferik (95 ?) selama 6 jam. Puncak kondensor refluks
disambungkan dengan selang ke sebuah botol pencuci gas yang berfungsi untuk
menangkap CO2 yang merupakan produk samping reduksi monosakarida. Terhadap
campuran larutan yang digodok akan dilakukan pengujian menggunakan modifikasi
metode Lane-Eynon untuk menentukan derajat konversi glukosa dan kromatografi
kertas untuk membuktikan keberadaan sorbitol.
Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa katalis (NixFe1-x)MoS4 dengan x = ½
dan ¾, katalis Fe3S4, katalis (NipFe1-p)(CrqFe1-q)2S4 dengan nilai p = ½ dan q = ¼,
katalis (Ni½Zn½)(OOCH)2.2H2O, dan katalis Ni(MIII)2O(OOCH)6.3H2O dengan M ?
Cr dan Fe merupakan katalis-katalis yang memiliki keaktifan yang cukup baik untuk
hidrogenasi biomimetik glukosa menjadi heksitol.