Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) adalah salah satu limbah yang dihasilkan dari
proses pengolahan kelapa sawit. Hasil ekstraksi abu bakar TKKS memiliki kandungan
kalium yang tinggi. Kalium merupakan elemen penting untuk pembuatan pupuk.
Berdasarkan data BPS, pada tahun 2019 Indonesia masih mengimpor pupuk sebanyak
6.134.500 ton, dan diperkirakan akan terus meningkat seiring bertambahnya populasi di
Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, pemanfaatan kalium dari abu biomassa dapat
menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan kalium di Indonesia.
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah kristalisasi garam, namun senyawa
kalium yang berbentuk garam seringkali bercampur dengan garam-garam lainnya, salah
satunya adalah garam natrium yang memiliki tingkat kelarutan dalam air yang relatif
sama pada temperatur ruang. Beberapa senyawa organik terutama golongan alkohol dapat
menurunkan kelarutan senyawa garam, sehingga pada percobaan ini, metode
penambahan alkohol pada larutan senyawa-senyawa garam akan dilakukan untuk
meningkatkan perolehan dan kemurnian garam kalium.
Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh nilai kelarutan garam KCl dan NaCl dalam
berbagai konsentrasi alkohol dan temperatur serta pengaruhnya terhadap kelarutan.
Berdasarkan percobaan pendahuluan yang dilakukan, penambahan alkohol mampu
menurunkan kelarutan garam dan kelarutan garam meningkat seiring dengan
meningkatnya temperatur larutan. Penurunan kelarutan KCl tertinggi adalah sebesar
88,01% pada fraksi pelarut 50%-m propanol. Pada percobaan utama, larutan garam
dengan komposisi yang telah ditentukan diuapkan dengan derajat penguapan 60% dan
penambahan alkohol hingga fraksi pelarut 50%-m. Endapan yang diperoleh kemudian
dilarutkan kembali dalam air untuk dianalisis dengan instrumen ICP. Kemurnian dan
perolehan KCl tertinggi diperoleh dengan penambahan propanol hingga fraksi pelarut
50%-m yaitu sebesar 88,85% dan 52,65%.