digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jonathan Maximilian Surya A.
PUBLIC Alice Diniarti

Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) adalah salah satu limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan kelapa sawit. Hasil ekstraksi abu bakar TKKS memiliki kandungan kalium yang tinggi. Kalium merupakan elemen penting untuk pembuatan pupuk. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2019 Indonesia masih mengimpor pupuk sebanyak 6.134.500 ton, dan diperkirakan akan terus meningkat seiring bertambahnya populasi di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, pemanfaatan kalium dari abu biomassa dapat menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan kalium di Indonesia. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah kristalisasi garam, namun senyawa kalium yang berbentuk garam seringkali bercampur dengan garam-garam lainnya, salah satunya adalah garam natrium yang memiliki tingkat kelarutan dalam air yang relatif sama pada temperatur ruang. Beberapa senyawa organik terutama golongan alkohol dapat menurunkan kelarutan senyawa garam, sehingga pada percobaan ini, metode penambahan alkohol pada larutan senyawa-senyawa garam akan dilakukan untuk meningkatkan perolehan dan kemurnian garam kalium. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh nilai kelarutan garam KCl dan NaCl dalam berbagai konsentrasi alkohol dan temperatur serta pengaruhnya terhadap kelarutan. Berdasarkan percobaan pendahuluan yang dilakukan, penambahan alkohol mampu menurunkan kelarutan garam dan kelarutan garam meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur larutan. Penurunan kelarutan KCl tertinggi adalah sebesar 88,01% pada fraksi pelarut 50%-m propanol. Pada percobaan utama, larutan garam dengan komposisi yang telah ditentukan diuapkan dengan derajat penguapan 60% dan penambahan alkohol hingga fraksi pelarut 50%-m. Endapan yang diperoleh kemudian dilarutkan kembali dalam air untuk dianalisis dengan instrumen ICP. Kemurnian dan perolehan KCl tertinggi diperoleh dengan penambahan propanol hingga fraksi pelarut 50%-m yaitu sebesar 88,85% dan 52,65%.