digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bella Valeria
PUBLIC Alice Diniarti

Penurunan produksi udang kaki putih (Litopenaeus vannamei) dapat disebabkan salah satunya karena bakteri patogen oportunistik Vibrio parahaemolyticus yang dapat menyebabkan AHPND (Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease). AHPND menyebabkan mortalitas pada udang dan disbiosis yang ditandai peningkatan kelimpahan Enterobacter sp. yang mampu membentuk biofilm. Biofilm tersebut dapat melindungi patogen lain seperti V. parahaemolyticus. Bakteriofaga berpotensi menjadi agen biokontrol terhadap biofilm Enterobacter sp. karena bersifat spesifik dan aman bagi lingkungan, namun diperlukan adanya optimasi Multiplicity of Infection (MOI) agar infeksi dapat efektif. Pada penelitian sebelumnya, uji inhibisi serta eradikasi terhadap Enterobacter sp. U7 (106 CFU/mL) dengan ?Bt dan ?Bc masih belum optimum. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mengidentifikasi isolat U7; (2) menentukan kemampuan Enterobacter sp. U7 dalam membentuk biofilm berdasarkan keberadaan gen csgA dan csgD; (3) menentukan konsentrasi optimum Enterobacter sp. U7 dalam membentuk biofilm; (4) menentukan kemampuan virulensi Enterobacter sp. U7 terhadap L. vannamei berdasarkan keberadaan gen pirA; (5) menentukan efisiensi inhibisi dan eradikasi biofilm Enterobacter sp. U7 dengan ?Bt dan ?Bc; serta (6) menentukan burst size ?Bt dan ?Bc serta viabilitas Enterobacter sp. U7 setelah phage therapy dengan ?Bt dan ?Bc. Metode yang dilakukan untuk identifikasi isolat U7 menggunakan sequencing 16S rRNA. Penentuan efisiensi inhibisi dan eradikasi biofilm dengan ?Bt dan ?Bc berdasarkan nilai MBIC50 dan MBEC50 dilakukan dengan biofilm assay. Medium yang digunakan pada penelitian ini yaitu Luria Bertani, pH 7, salinitas 1%, suhu 37oC. Hasil penelitian ini teridentifikasi isolat U7 sebagai Enterobacter cloacae, yang terkonfirmasi memiliki gen csgA dan csgD untuk membentuk biofilm dan gen pirA untuk virulensi terhadap L. vannamei. Konsentrasi pembentukan biofilm oleh Enterobacter sp. U7 optimum adalah 103 CFU/mL. Perlakuan phage therapy dengan ?Bc memiliki MBIC50 tertinggi pada MOI 0.1 dengan burst size 3.17 x 1010 PFU/sel dan penghambatan viabilitas bakteri planktonik serta biofilm setelah 24 jam berturut-turut adalah 65.28% dan 76.91%. Sedangkan perlakuan phage therapy dengan ?Bt memiliki MBEC50 tertinggi pada MOI 100 dengan burst size 2.81 x 106 PFU/sel dan penghambatan viabilitas bakteri planktonik serta biofilm setelah 72 jam berturut-turut adalah 31.12% dan 50%. Berdasarkan penelitian ini, ?Bc dan ?Bt terkonfirmasi mampu menginhibisi dan mengeradikasi biofilm dari E. U7. Kedua bakteriofaga memiliki reseptor yang berbeda pada bakteri E. U7 yaitu ?Bc pada komponen LPS permukaan sel, sedangkan ?Bt pada komponen EPS biofilm.