ABSTRAK Marsha Nadhira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Marsha Nadhira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Marsha Nadhira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Marsha Nadhira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Marsha Nadhira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Marsha Nadhira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Marsha Nadhira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Kota Pontianak merupakan salah satu kota di Indonesia yang merencanakan pembangunan
dengan konsep waterfront development untuk mewujudkan Pontianak Waterfront City sebagai
upaya meningkatkan potensi kota air sebagai daya tarik wisata. Pembangunan tepian sungai
Kota Pontianak secara langsung akan mempengaruhi kehidupan masyarakat yang telah
bermukim di pinggiran sungai secara turun temurun. Perencanaan menjadi penting untuk
mempertimbangkan faktor dan menjembatani masyarakat dalam penanganan permukiman
tepian sungai yang umum dikategorikan sebagai kawasan kumuh. Tujuan penelitian untuk
mengidentifikasi perilaku masyarakat permukiman tepi sungai akibat pembangunan
waterfront di Kawasan Teras Parit Nanas, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak
Utara sebagai gambaran atau masukan kepada perencanaan di masa depan. Metode
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan tinjauan data sekunder dengan analisis
yang digunakan berupa pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
dengan konsep waterfront menangani permasalahan kumuh di pinggiran sungai namun belum
dapat mengubah perilaku masyarakat yang masih bergantung dan berorientasi kepada
penggunaan air sungai.