Presipitasi merupakan salah satu air cair atau beku yang terbentuk di atmosfer dan
jatuh kembali ke permukaan Bumi. Salah satu pengukuran presipitasi adalah
menggunakan radar cuaca permukaan yang hasil pengukurannya berupa
reflektivitas radar dan dikonversi ke intensitas presipitasi menggunakan hubungan
Z-R atau QPE radar. Hubungan yang umum digunakan adalah Marshall-Palmer dan
Rosenfeld, namun tidak dapat diterapkan langsung karena faktor lokasi dan variasi
ukuran butir hujan. Di Indonesia, pengembangan Z-R telah dilakukan di Surabaya
yang evaluasinya masih belum tepat dan hubungannya hanya berlaku di wilayah
tersebut. Selain itu hasil QPE radar dapat mengalami bias sehingga diperlukan
metode koreksi, dimana salah satu metodenya adalah Q-Matching. Dalam
penelitian ini dilakukan pembangunan QPE radar baru dan menggunakan koreksi
Q-Matching serta membandingkan akurasi antara hasil QPE radar sebelum dan
setelah koreksi di Jawa Timur.
Penelitian ini menggunakan data radar cuaca jenis C-band dan 20 stasiun observasi
di Jawa Timur yang diseleksi terlebih dahulu secara spasial, ketersediaan waktu,
dan kelengkapan jumlah data. Periode data adalah bulan Desember 2018-Februari
2019, dimana bulan Desember 2018-Januari 2019 sebagai periode training dalam
membangun model regresi linear dan mencocokkan fungsi distribusi. Sedangkan
bulan Februari 2019 digunakan sebagai periode testing dalam evaluasi QPE radar
menggunakan korelasi, RMSE, POD, FAR serta perbandingan CDF. Data-data
tersebut dilakukan perata-rataan menjadi per jam terlebih dahulu sebelum
digunakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan Z-R di Jawa Timur pada periode
training adalah Z = 158,36R1,41. Kemudian di periode testing digunakan 5 pasang
fungsi distribusi dan diperoleh bahwa fungsi distribusi Gamma menghasilkan
peningkatan korelasi dan penurunan RMSE terbaik dengan nilai masing-masing
5,29% dan 85,19% serta CDF QPE radar relatif mendekati CDF curah hujan
observasi untuk koreksi menggunakan Q-Matching. Hasil prediksi kejadian hujan
sangat ringan, ringan, dan lebat secara relatif lebih baik pada QPE koreksi
berdasarkan skor POD dan FAR meskipun ada penurunan skor POD pada kejadian
hujan sangat ringan dan peningkatan skor FAR pada kejadian hujan lebat.