digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Sungai Kali Bekasi adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan kepada bangsa Indonesia sehingga perlu disyukuri, dilindungi, dan diurus dengan sebaikbaiknya serta wajib dikembangkan dan didayagunakan secara optimal sebesarbesarnya bagi kesejahteraan rakyat. Sungai ini merupakan sungai strategis regional Provinsi Jawa Barat sebagai kesatuan ekosistem alami yang utuh dari hulu hingga hilir. Aliran DAS Kali Bekasi melintas 5 Kabupaten/Kota, antara lain Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi. Saat ini, DAS Kali Bekasi mengalami pencemaran dan kerusakan lingkungan Tingginya aktivitas domestik dan industri di pinggiran sungai menjadi penyebab utama tercemarnya di sungai ini. Pengelolaan DAS harus dilakukan secara menyeluruh dari sejak dari hulu, karena segmen hulu merupakan bagian yang penting dalam melindungi seluruh bagian DAS. Oleh karena itu, Kabupaten Bogor sebagai segmen hulu menjadi salah satu perhatian utama dalam menangani permasalahan yang terjadi di DAS Kali Bekasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif, reduksi data kualitatif, dan analisis stakeholder. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi penguatan kelembagaan dalam melakukan pengendalian pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai Kali Bekasi di Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan metode wawancara kepada stakeholders yang memiliki kepentingan dan pengaruh dalam pengelolaan DAS. Berdasarkan analisis terhadap hasil wawancara, banjir dan limbah industri merupakan permasalahan utama yang terjadi di DAS Kali Bekasi. Stakeholders yang menjadi key players adalah Bappeda Provinsi Jawa Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, DLH Provinsi Jawa Barat, dan Bappedalitbang Kabupaten Bogor. Strategi utama yang perlu dilaksanakan adalah mengoptimalkan peran dan fungsi Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Forum Koordinasi Pengelolaan DAS dengan meningkatkan otoritasnya menjadi lebih kuat.