
ABSTRAK Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Radja Yasir Rifky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Sungai Kali Bekasi adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan kepada
bangsa Indonesia sehingga perlu disyukuri, dilindungi, dan diurus dengan sebaikbaiknya serta wajib dikembangkan dan didayagunakan secara optimal sebesarbesarnya bagi kesejahteraan rakyat. Sungai ini merupakan sungai strategis regional
Provinsi Jawa Barat sebagai kesatuan ekosistem alami yang utuh dari hulu hingga
hilir. Aliran DAS Kali Bekasi melintas 5 Kabupaten/Kota, antara lain Kabupaten
Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi. Saat ini, DAS
Kali Bekasi mengalami pencemaran dan kerusakan lingkungan Tingginya aktivitas
domestik dan industri di pinggiran sungai menjadi penyebab utama tercemarnya di
sungai ini. Pengelolaan DAS harus dilakukan secara menyeluruh dari sejak dari hulu,
karena segmen hulu merupakan bagian yang penting dalam melindungi seluruh
bagian DAS. Oleh karena itu, Kabupaten Bogor sebagai segmen hulu menjadi salah
satu perhatian utama dalam menangani permasalahan yang terjadi di DAS Kali
Bekasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif
kualitatif, reduksi data kualitatif, dan analisis stakeholder. Penelitian ini bertujuan
untuk merumuskan strategi penguatan kelembagaan dalam melakukan pengendalian
pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai Kali Bekasi di Kabupaten Bogor.
Penelitian ini menggunakan metode wawancara kepada stakeholders yang memiliki
kepentingan dan pengaruh dalam pengelolaan DAS. Berdasarkan analisis terhadap
hasil wawancara, banjir dan limbah industri merupakan permasalahan utama yang
terjadi di DAS Kali Bekasi. Stakeholders yang menjadi key players adalah Bappeda
Provinsi Jawa Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, DLH Provinsi Jawa
Barat, dan Bappedalitbang Kabupaten Bogor. Strategi utama yang perlu
dilaksanakan adalah mengoptimalkan peran dan fungsi Pemerintah Provinsi Jawa
Barat melalui Forum Koordinasi Pengelolaan DAS dengan meningkatkan otoritasnya
menjadi lebih kuat.