digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teknologi berkembang sangat cepat dan mendorong transformasi digital di berbagai bisnis, termasuk perbankan. Perbankan adalah salah satu bisnis tertua di dunia. Dikenal sebagai salah satu bisnis paling konvensional, mengutamakan kepercayaan dan hubungan antar manusia. Pada akhirnya, industri perbankan juga harus mengikuti teknologi dan mengembangkan layanan digital. Inilah yang kemudian dikenal sebagai perbankan digital. Jumlah pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Jumlah pemegang rekening terus bertambah, namun masih ada masyarakat yang belum mendapatkan layanan perbankan yang disebut dengan unbanked. Ini merupakan potensi yang luar biasa bagi bank untuk menjangkau mereka dengan teknologi dengan mengembangkan perbankan digital. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif untuk mencapai tujuan penelitian. Penelitian diawali dengan isu bisnis, situasi perbankan saat ini dan peluang peningkatan jumlah pengguna internet. Analisis industri dilakukan dengan menggunakan Porter Five Forces. Penelitian tersebut menggambarkan konsep bank digital yang akan dibuat dilanjutkan dengan strategi segmenting, targeting, dan positioning. Dilanjutkan dengan model untuk proyeksi pengguna, dilengkapi dengan proyeksi keuangan dan analisis investasi. Metode discounted cash flow digunakan untuk menganalisis apakah proyek tersebut layak secara finansial atau tidak. Penelitian ini menghasilkan proyeksi pengguna bank digital, identifikasi sumber pendapatan dan proyeksi pendapatan yang akan diperoleh dengan produk tersebut. Berdasarkan proyeksi, dengan tingkat discount rate 15,5%, proyek bank digital akan menghasilkan NPV Rp 584 Miliar dan IRR 61,73%. Investasi ini akan mencapai titik impas dalam tiga tahun tiga bulan dengan indeks profitabilitas 5,37. Hasil ini menunjukkan bahwa proyek ini layak dan membawa banyak manfaat bagi bank BJB.