2022 TA PP ELEANORA JOSEPHINE 1.pdf)u
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Tidak dapat dimungkiri bahwa kemajuan teknologi dan globalisasi telah membawa
banyak perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Namun, munculnya
fenomena lintas budaya dan arus informasi yang tidak mengenal batas perlahan menggeser
penggarapan budaya Indonesia dalam masyarakatnya. Sebagai negara yang kaya akan alam
dan budaya, Indonesia saat ini mengakui 718 bahasa daerah di seluruh nusantara. Namun,
penggunaan bahasa daerah di masyarakat umum semakin berkurang dibandingkan bahasa
nasional maupun internasional, salah satunya karena fungsi bahasa daerah yang seringkali
dianggap kurang menguntungkan pihak yang menggunakannya. Alhasil, hampir semua bahasa
daerah berada dalam kondisi kritis atau bahkan punah – Badan Bahasa menyatakan bahwa 11
bahasa daerah di Indonesia telah punah. Badan Bahasa sudah mulai menggiatkan program
pelindungan bahasa daerah. Namun, berbagai kegiatannya belum sepenuhnya menjangkau
khalayak remaja dan menarik minat mereka pada subjek pelindungan bahasa daerah. Oleh
karena itu, dalam rangka menggairahkan kembali bahasa daerah bagi remaja, kampanye sosial
yang dapat mempengaruhi kaum muda untuk berpartisipasi dalam program perlindungan
penting untuk dilakukan. Dalam prosesnya, metode design thinking dipraktikkan untuk
mendefinisikan masalah inti melalui data survei, wawancara dan studi literatur; menemukan
wawasan khalayak sasaran; dan menentukan arah hingga membuat prototipe kampanye sosial
yang dimaksud. Analisis data dari hasil survei dan wawancara telah membantu memperoleh
wawasan tentang khalayak sasaran. Hasilnya membuktikan bahwa hampir setengah dari
peserta survei tidak mengetahui tentang situasi memprihatinkan bahasa daerah di Indonesia
beserta program pelindungannya. Pada saat yang sama, sebagian dari mereka membutuhkan
platform yang tepat untuk mengungkapkan keprihatinan mereka. Oleh karena itu, kampanye
sosial diharapkan dapat meyakinkan perubahan cara pandang khalayak sasaran terhadap
bahasa daerah dan mendorong partisipasi mereka dalam program pelindungan bahasa daerah
di Indonesia.