digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Nadia Ijkri Aulia
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 2 Nadia Ijkri Aulia
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 3 Nadia Ijkri Aulia
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 4 Nadia Ijkri Aulia
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 5 Nadia Ijkri Aulia
PUBLIC Budi Cahyadi

Saat ini, produksi biodiesel memiliki campuran 70% solar dengan 30% biodiesel atau nama lainnya adalah Biosolar 30 (B30). Penggunaan konsentrasi rendah terhadap biodiesel akibat masih adanya kekhawatiran karena biodiesel lebih rentan terhadap oksidasi serta lebih korosif dibandingkan dengan solar. Terjadinya peristiwa korosi diakibatkan adanya aktivitas mikroorganisme (Microbial Influenced Corrosion) yang memiliki kemampuan dalam mendegradasi hidrokarbon sebagai sumber karbon dan kemudian membentuk biofilm. MIC sering dijumpai di tangki penyimpanan. Salah satu jenis logam yang digunakan pada penelitian ini adalah baja karbon ST-37. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kultur hasil isolasi paksa yang berasal dari B30 dan hasil isolasi langsung dari lumpur tangki penyimpanan bahan bakar B30 terhadap pembentukan biofilm baik di fase minyak maupun fase air. Hasil dari penelitian ini adalah kultur hasil isolasi paksa yang didapatkan berupa kultur campuran yang mengandung kombinasi bakteri gram positif dan gram negatif yang dapat menghasilkan korosi pada logam baja karbon, sedangkan kultur hasil isolasi langsung adalah Pseudomonas sp. yang termasukk bakteri gram negatif yang juga dapat mengakibatkan korosi serta mendegradasi senyawa pada hidrokarbon. Lalu, jumlah koloni biofilm di fase minyak dan fase air pada kultur hasil isolasi paksa dan Pseudomonas sp. lebih banyak daripada jumlah koloni di fase planktonik. Kemudian, laju korosi Pseudomonas sp. lebih tinggi dibandingkan kontrol-bushnell haas dan kultur hasil isolasi paksa. Laju korosi yang dihasilkan termasuk kategori excellent sehingga masih aman untuk digunakan dalam konstruksi tangka bahan bakar B30. Apabila dilihat dari sisi morfologi semakin bertambah hari, semakin kasar dan tebal biofilm yang dihasilkan. Tidak hanya ditinjau dari sisi logam baja karbon, degradasi dan bilangan asam dari biosolar pada variasi Pseudomonas sp. memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan variasi medium lainnya.