

BAB 1 Gabriel Ami Yansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Gabriel Ami Yansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Gabriel Ami Yansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Gabriel Ami Yansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Gabriel Ami Yansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Gabriel Ami Yansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Gabriel Ami Yansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Gabriel Ami Yansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 9 Gabriel Ami Yansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 10 Gabriel Ami Yansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Jakarta merupakan kota metropolitan yang sedang berkembang dalam
bidang bisnis, industri, serta pembangunan. Jika terdapat bencana seperti banjir,
kerugian yang diakibatkan cukup besar dan mempengaruhi kegiatan masyarakat
ibukota. Berdasarkan topografi daerah Wilayah Jakarta dikategorikan sebagai
daerah landai hal tersebut mengakibatkan air yang melimpas di kawasan tersebut
terhambat dan tidak mengalir ke hilir, sehingga diperlukan sistem penataan air nongravitasi.
Salah satu sistem yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah sistem
polder. Pada kajian ini, akan dibuat perencanaan sistem polder dan penerapan
ekodrainase sebagai upaya penanganan banjir dengan studi kasus pada Kecamatan
Pademangan, Jakarta Utara.
Berdasarkan hasil analisis debit banjir dengan metode SCS-CN didapatkan
debit banjir rencana periode ulang 25 tahun (Q25) sebesar 154.7 m3/s. Dengan debit
banjir tersebut selanjutnya dilakukan analisis hidraulika menggunakan Hec-RAS.
Berdasrkan Hec-RAS diketahui pada area Polder Pademangan mengalami banjir
sepanjang 2.525 km dari Hilir Kali Sentiong dan 1.1 km pada Kali Ancol.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, direncanakan upaya non-struktural berupa
ekodrainase dan upaya struktural berupa sistem polder dan normalisasi saluran.
Penerapan ekodrainase direncanakan berupa pembangunan pembangunan asphalt
porous pavement dan green rooftop. Dengan adanya ekodrainase tersebut mampu
mengurangi debit puncak banjir sebesar 42.4 m3/s. Upaya struktur berupa
normalisasi dilakukan untuk menurunkan tinggi muka air saluran dengan
pengerukan dilakukan dari elevasi -0.83 mPP menjadi 1.5 mPP pada Kali Sentiong
dan -1.38 mPP hingga -2.69 mPP pada Kali Ancol. Pada sistem polder direncanakan
pemasangan pompa dengan kapasitas 7 m3/s sebanyak 10 buah dan 5 buah pompa
berkapasitas 10 m3/s, sehingga kapasitas total pompa adalah 120 m3/s. Dengan
adanya pompa tersebut mampu menurunkan muka air banjir hingga 1.88 m.
Rencana anggaran biaya untuk pembangunan ekodrainase, normalisasi, serta sistem
polder ini adalah sebesar Rp. 3,238,182,050,000.00