digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Dito Fauzi Winanda
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 1 Dito Fauzi Winanda
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 2 Dito Fauzi Winanda
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 3 Dito Fauzi Winanda
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 4 Dito Fauzi Winanda
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 5 Dito Fauzi Winanda
PUBLIC Budi Cahyadi

Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi fenomena pengangkatan minyak dari dalam pori dengan menggunakan microfluidic test kit yang dirancang sendiri. Sebuah micromodel chip buatan sebagai representasi batuan berpori telah dibuat dengan desain struktur pori seragam dan terbuat dari bahan PMMA (Polymethyl Methacrylate). Micromodel chip yang dibuat memiliki porositas 27,8% serta permeabilitas 2,7 Darcy. Dengan menggunakan alat test kit microfluidic tersebut, penelitian ini telah menginvestigasi bagaimana pengaruh injeksi Low Salinity Water (LSW) dengan ion divalen MgCl2 2.000 ppm serta bagaimana pengaruh penambahan surfaktan anionik, linear alkylbenzene sulfonate yang dicampur dengan kosurfaktan nonionik nonylphenol ethoxylate (NP-10) terhadap perolehan minyak. Injeksi LSW dan larutan surfaktan tersebut dilakukan dengan variasi tahap injeksi, laju injeksi serta konsentrasi larutan surfaktan yang berbeda. Citra visual selama proses injeksi direkam, yang menjadi kelebihan pengujian dinamik menggunakan microfluidic test kit ini dibanding coreflooding konvensional. Dari penelitian ini terindikasi bahwa pemilihan ion yang terkandung pada LSW berpengaruh terhadap keberhasilan injeksi LSW. Penurunan laju injeksi surfaktan dari 50?L/min ke 20 ?L/min dapat meningkatkan perolehan minyak dari 1,27% menjadi 4,29%. Perolehan minyak juga lebih tinggi pada injeksi larutan surfaktan yang menghasilkan tegangan antar muka sistem yang lebih rendah berdasarkan hasil perhitungan tegangan antar muka yang diperoleh dari persamaan Chun-Huh dan Ghosh dari uji Winsor. Dari seluruh skenario injeksi yang dilakukan pada penelitian ini, peningkatan perolehan minyak tertinggi sebesar 26,87% OOIP diperoleh dengan menginjeksi larutan surfaktan langsung pada tahap sekunder tanpa melakukan injeksi LSW sebelumnya.