

2013 TA PP NIKO PRATAMA PURBA 1.pdf)u
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan energi, orang mulai mencari dan mengembangkan energi-energi alternatif yang baru, salah satunya adalah geothermal. Walaupun pemboran pada sumur geothermal mirip dengan pemboran pada sumur minyak dan gas, ada beberapa aspek yang membedakan dan membuatnya unik. Tantangan utama yang berkaitan dengan pemboran pada geothermal adalah pemboran pada formasi dengan batuan yang lebih keras daripada pemboran pada sumur minyak dan gas yaitu formasi batuan beku dan batuan metamorf, juga adanya temperatur tinggi pada formasi (Marbun et al., 2012). Setelah pemboran dilakukan, sangat penting untuk melakukan evaluasi demi perbaikan pada operasi pemboran berikutnya. Untuk memperoleh pembelajaran dari evaluasi dibutuhkan pengelaman yang diperoleh dari operasi sebelumnya dan yang paling penting adalah tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi selama proses pemboran. Permasalahan-permasalahan tersebut, dimana mempengaruhi Non Productive Time (NPT), umumnya disebabkan beberapa hal seperti kerusakan peralatan, kesalahan manusia, loss dan stuck pipe. Setiap permasalahan sendiri dapat diartikan sebagai peluang untuk perbaikan pada proses selanjutnya.
Metodologi yang digunakan adalah dengan melakukan evaluasi dan perbaikan secara integratif terhadap desain pemboran dengan operasional pemboran dengan mempertimbangkan kondisi geologi dan target produksi. Tujuan dari studi ini adalah membuat suatu metodologi baru untuk evaluasi desain dan operasional pada pemboran sumur geothermal.
Hasil dari studi ini adalah analisis dari penyebab terjadinya permasalahan pada pemboran yang terjadi di lapangan, desain yang tepat untuk menghindari terjadinya masalah dan rekomendasi prosedur operasi untuk pemboran berikutnya. Implementasi dari metode ini akan menghasilkan penghematan yang besar dari segi waktu dan biaya operasional.