digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sigit Suryanto
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Sigit Suryanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Sigit Suryanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sigit Suryanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sigit Suryanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sigit Suryanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sigit Suryanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Sigit Suryanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Sigit Suryanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sigit Suryanto
PUBLIC Alice Diniarti

Lapangan Tompaso mempunyai indikasi dua zona upflow yang masing masing terletak di Blok Sempu dan Blok Umeh. Zona upflow di Blok Umeh mempunyai temperatur tinggi, namun hingga saat ini belum dimanfaatkan sebagai area produksi. Blok Umeh akan dilakukan pengeboran pada tahun 2023 untuk menambah kapasitas pembangkitan sebesar 1x20 MW, namun belum diketahui secara pasti karakteristik litologi bawah permukaan serta zona permeabilitas utama di Blok Umeh yang dapat menjadi target pengeboran. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat menentukan karakteristik litologi, ketebalan batuan penudung, kedalaman reservoir, dan kontrol permeabilitas yang dapat digunakan dalam penyusunan program pengeboran di Blok Umeh. Hasil evaluasi tersebut diintegrasikan dengan data geokimia, geofisika dan reservoir sehingga dapat digunakan untuk mendukung pemutakhiran model konseptual dari Lapangan Geotermal Tompaso. Analisis geologi bawah permukaan pada sampel cutting dari sumur A, B, C dan D dengan metoda binokular, petrografi, X-Ray Diffraction (XRD) dan Methylene Blue Test menunjukkan bahwa zona argilik dan propilitik pada sumur A dan B di Blok Sempu ditemukan lebih dalam dibandingkan pada sumur C dan D di Blok Umeh. Sementara itu, hasil analisis data borehole images menunjukkan zona rekahan produktif di sumur E pada Blok Sempu dikontrol oleh permeabilitas dari matriks batuan dan rekahan yang dominan berarah timur laut-barat daya dan barat timur, sedangkan sumur D pada Blok Umeh dominan dikontrol oleh rekahan yang berarah timur laut-barat daya. Berdasarkan kajian geosains terintegrasi menunjukkan bahwa Blok Sempu dan Blok Umeh mempunyai komponen sistem geotermal yang berbeda dan struktur geologi berarah barat laut-tenggara sebagai batasnya. Kedalaman akhir zona arigilik yang mencerminkan batuan penudung di Blok Umeh berkorelasi dengan nilai resistivitas 6 ohm-m, sehingga luas prospek diperkirakan sekitar 20 km² yang meliputi temperatur menengah-tinggi. Temperatur reservoir maksimum sekitar 300-325°C dengan sesar Totolan-Toraget yang berarah NE-SW sebagai zona permeabilitas tinggi di Blok Umeh.