Reactive Powder Concrete memiliki prinsip utama dalam peningkatan kinerja dengan
menggunakan semen atau material pozzolan untuk memperkuat Interfacial Transition Zone
(ITZ) antara matriks mortar dan agregat halus dengan mengurangi w/c ratio, pengeliminasian
agregat kasar pada campuran, dan penerapan panas pada saat curing. Namun dengan eliminasi
agregat kasar pada campuran RPC menyebabkan tidak terjadinya proses interlocking yang
dapat mendisipasi retak yang terjadi saat keruntuhan. Hal tersebut dapat membuat perilaku
RPC sangat getas. Untuk mengganti fungsi agregat kasar dalam mendisipasi retak, maka
ditambahkan penggunaan serat untuk menimbulkan efek multiple crack bridging. Penelitian
ini berfokus pada efek penambahan micro polypropylene fiber terhadap perilaku campuran
RPC yang mengandung Steel Fiber 1%. Variasi penambahan micro polypropylene fiber
berkisar 0.06% hingga 0.1% dari fraksi volume. Pengujian yang dilakukan adalah uji beton
segar (slump flow, J-Ring test, dan slump loss) dan uji beton keras (Kuat Tekan, Keuat Lentur,
Kuat Tarik Langsung, dan Energi Fraktur).
Penambahan steel fiber dengan kadar 1% dapat menyebabkan terjadinya penurunan pada
workabilitas. Campuran yang mengandung Steel Fiber 1% dan ditambahkan Micro
Polypropylene Fiber dengan fraksi vilume sebesar 0.06 % - 0.1% dapat menyebabkan
penurunan workabilitas yang cukup signifikan akibat aspect ratio yang besar dan dapat
menyebabkan friksi tambahan dalam campuran. Penurunan yang disebabkan akibat
penambahan serat berkisar 2.87% - 15.83%.
Kuat tekan RPC tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika ditambahkan serat
ke dalam matriks campuran. Tetapi dengan penerapan Hot Water Treatment saat proses
perawatan akan meningkatkan kuat tekan RPC dari 90.1 MPa hingga 114.5 MPa ( 2% - 19%).
Peningkatan akibat penambahan micro polypropylene fiber (MPF) kepada campuran SF1
meningkatkan kuat lentur sebesar 7.16 MPa hingga 15.62 MPa (42% - 59%) untuk Normal
Curing dan 6.33 MPa hingga 15.09 MPa (36% - 38%) untuk Hot Water Treatment. Peningkatan
akibat penambahan MPF pada campuran SF1 meningkatkan kuat tarik sebesar 1.95 MPa
hingga 4.26 MPa (19% - 43%) untuk Normal Curing dan 2.63 MPa hingga 4.87 MPa (7% -
44%) untuk Hot Water Treatment. Energi Fraktur juga meningkat ketika MPF ditambahkan
pada SF1 sebesar 0.149 N/mm hingga 2.33 N/mm (9 – 16 kali lipat) untuk Normal Curing dan
0.153 N/mm hingga 2.94 N/mm (15 – 19 kali lipat) untuk Hot Water Treatment.