digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1998 TS PP HUDA 1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

AbstrakPerusahaan industri make to order (MTO) job shop, dapat memulai produksi jika konsumen memastikan pesanannya. Kunci kompetitif Bari MTO job shop yang non-repel itif adalah kemampuan teknis, liarga, mat pengiriman, dan kehandalan untuk memenuhi saat pengiriman. Penentuan saat pengiriman ditentukan oieh kemampuan untuk memperkirakan waktu produksi produk pads mat pesanan ditawarkan sehingga penawaran (quotation) dapat ditolak atau direalisasikan menjadi pesanan yang diterima. Penentuan mat pengiriman sebagai basil dan estimasi waktu produksi dapat difatiulon dengan cara : 1) tidak memperambangkan beban (kon ensional), 2) mempertimbangkan beban. Pada penelitian ini estimasi waktu produksi ditawarkan pada beban mesin dan kapasitas, yang dinyatakan melalui backlog kerja.Metoda Backlog kerja yang diusulkan didasarkan pada model Tatsiopoulos [Hendry & Kingsman, 1993]. Proses pengembangan dilakukan terhadap parameter-parameter masalah yaitu : penetapan metoda saat pengiriman yang sesuai digunakan untuk model yang dikembangkan, Berta inisialisasi backlog kerja yang terukur secara analitik meliputi penetapan Total Backlog, Total Backlog Length, Planned Backlog, dan Planned Backlog Length. Parameter-parameter masalah tersebut akan digunakan dalam aktivitas evaluasi pesanan (order response) untuk medapatkan keputusan menerima atau menolak Galan pesanan yang ditawarkan. Metoda backlog kerja yang dikembangkan membutuhkan informasi input dan output di lantai pabrik, input dan output pcsanan yang akan dievaluasi, Berta perencanaan kapasitas setiap mesin stasiun kerja Informasi input dan output dibentuk dari jadwal produksi. Metoda seat pengiriman perlu ditetapkan jika konsumen belum menentukan seat pengirimannya. Penetapan metoda saat pengiriman harus memenuhi persyaratan fisibilitas teknis (urutan operasi) dan fisibilitas kapasitas.Keuntungan menggunakan metoda ini adalah memudahkan dalam penentuan mat pengiriman melalui teknik pembebanan ke backlog lantai pabrik. Sehingga keputusan menerima menolak pesanan yang ditawarkan dapat segera dilakukan. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan metoda ini tidak jauh berbeda dengan metoda pembanding yaitu metoda estimasi waktu manufaktur berorientasi jadwal [Toha eta, 1997].