digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adina Rizka Amalia
PUBLIC Dewi Supryati

Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional (TPPAS Regional) merupakan salah satu upaya pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah. Proyek TPPAS Cirebon Raya adalah salah satu TPPAS regional yang akan mengolah sampah yang menjadi refused-derived fuel (RDF) dengan teknologi mechanical biological treatment (MBT). Pembangunan infrastruktur TPPAS Regional ini membutuhkan biaya yang besar, sehingga diperlukan analisis kelayakan finansial dan ekonomi sebagai pertimbangan bagi badan usaha dan pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pengambilan keputusan. Analisis kelayakan finansial dilakukan melalui tahap penentuan cost of capital, penyusunan cash flow, dan penilaian kelayakan finansial proyek dengan indikator internal rate of return (IRR), net present value (NPV), dan payback period. Kemudian, analisis kelayakan ekonomi dilakukan dengan metode cost-benefit analysis melalui tahap penentuan dampak proyek, valuasi dampak proyek, serta penilaian kelayakan ekonomi proyek dengan indikator economic internal rate of return (EIRR), economic net present value (ENPV), dan economic benefit cost ratio (EBCR). Setelah itu, dilakukan pula analisis sensitivitas untuk mengidentifikasi variabel yang paling sensitif dan memengaruhi kelayakan proyek. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proyek TPPAS Cirebon Raya layak secara finansial dan ekonomi. Proyek layak secara finansial ditunjukkan dengan NPV sebesar Rp58.200.516.108, IRR sebesar 10,54%, dan payback period sebesar 7,42 tahun. Proyek layak secara ekonomi ditunjukkan dengan ENPV sebesar Rp152.423.305.117, EIRR sebesar 16,91%, dan EBCR sebesar 1,25. Hasil dari analisis sensitivitas menunjukkan perubahan variabel yang paling sensitif terhadap indikator kelayakan finansial adalah belanja modal, sedangkan perubahan variabel yang paling sensitif terhadap indikator kelayakan ekonomi adalah harga batu bara.