digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Abiyasa Darmawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Abiyasa Darmawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Abiyasa Darmawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Abiyasa Darmawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Abiyasa Darmawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Abiyasa Darmawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Abiyasa Darmawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

2022 TA PP ABIYASA DARMAWAN_LAMPIRAN.pdf]
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Dalam menanggapi minimnya ruang terbuka di Kota Depok, Pemerintah Kota Depok sejak 2019 menginisiasi pengadaan dan revitalisasi ruang terbuka di seluruh kelurahan di Kota Depok, baik pada tingkat lingkungan maupun di tingkat kota. Berlokasi di Cilodong, Alun-Alun Kota Depok merupakan salah satu dari dua ruang terbuka di Depok yang berada di tingkat kota. Sebagai yang pertama dari ruang terbuka sejenis di Depok, Alun-Alun Depok menjadi tempat berkumpulnya sejumlah komunitas serta menjadi objek wisata bagi warga Kota Depok. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan Alun-Alun Depok adalah terbentuknya identitas ruang sebagai tempat. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya evaluasi tentang keberhasilan Alun-Alun Depok membentuk tempat bagi warga Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kesiapan Alun-Alun Depok sebagai pusat kegiatan masyarakat. Untuk melakukan evaluasi tersebut, dilakukan tinjauan terhadap teori-teori yang ada mengenai ruang terbuka publik serta placemaking. Selanjutnya penelitian melakukan kajian terhadap persepsi masyarakat tentang Alun-Alun Depok. Data-data yang dikumpulkan digunakan untuk memberi penilaian terhadap terbentuknya tempat di Alun-Alun Depok. Penilaian dilakukan dengan analisis gap dengan metode skoring. Berdasarkan tinjauan literatur yang dilakukan, terdapat empat aspek yang dapat digunakan untuk menilai terbentuknya tempat di satu ruang, yaitu kenyamanan, akses dan konektivitas, sosiabilitas, serta penggunaan dan aktivitas. Penilaian keseluruhan capaian placemaking di Alun-Alun Depok adalah 60.71%, dengan kategori layak. Pada Alun-Alun Depok, terdapat tiga aspek dengan kategori layak, yaitu sosiabilitas, dan kenyamanan dan citra, sedangkan aspek aktivitas dan aksesibilitas masingmasing berada dalam kategori belum layak serta cukup. Permasalahan utama yang dihadapi