COVER Rahmah Amirah June
PUBLIC Budi Cahyadi
TS-TK-Rahmah Amirah June-23020014-1-Bab I.pdf?
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
TS-TK-Rahmah Amirah June-23020014-1-Bab II.pdf]
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
TS-TK-Rahmah Amirah June-23020014-1-Bab III.pdf)u
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
TS-TK-Rahmah Amirah June-23020014-1-Bab IV.pdf]
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
TS-TK-Rahmah Amirah June-23020014-1-Bab V.pdf?
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
Biodiesel memiliki prospek yang besar untuk dikembangkan di Indonesia. Selain
bahan baku yang melimpah, Pemerintah telah memberlakukan mandotri mengenai
pemanfaatan BBN di Indonesia. Hingga tahun 2025, kebutuhan biodiesel di
Indonesia dapat mencapai 23,78 Juta Kilo Liter dengan kebijakan mandatori hingga
30% (Tim Riset PASPI, 2017). Tingginya jumlah kebutuhan biodiesel dapat
meningkatkan kebutuhan katalis pada proses transesterifikasi. Katalis yang kerap
digunakan di industri yaitu katalis basa hidroksida dan basa metoksida. Namun,
penggunaan katalis basa hidroksida dapat menghasilkan air yang dapat menurunkan
perolehan biodiesel, sehingga penggunaan katalis basa metoksida memiliki
perolehan biodiesel yang lebih tinggi (Changmai dkk., 2020).
Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi natrium metoksida dan kalium
metoksida yang dapat digunakan sebagai katalis transesterifikasi biodiesel. Sintesis
natrium metoksida dilakukan dengan menggunakan NaOH dan metanol. Reaksi
antara NaOH dan metanol dapat menghasilkan air sehingga diperlukan pemisahan
secara kontinyu. Kalium metoksida disintesis melalui reaksi K2CO3 dan metanol.
K2CO3 dapat diperoleh melalui ekstraksi padat-cair abu Tandan Kosong Kelapa
Sawit (TKKS) (Pambudi dkk., 2019). Variasi yang digunakan adalah rasio mol
umpan. Waktu reaksi sintesis natrium metoksida adalah 6 jam dengan temperatur
reaksi adalah temperatur didih larutan. Waktu reaksi sintesis kalium metoksida
adalah 1 jam dengan temperatur reaksi adalah temperatur ruang. Konsentrasi air
dianalisis dengan menggunakan titrasi Karl-Fischer. Konsentrasi K2CO3, KHCO3
dan total natrium dianalisis dengan menggunakan titrasi asidimetri.
Berdasarkan hasil penelitian, rasio umpan optimum untuk sintesis natrium
metoksida dari NaOH adalah 0,238 pada temperatur 80oC. Kadar natrium
metoksida adalah 28,44% dan kadar air adalah 10,60%. Penyingkiran air pada
penelitian ini belum maksimal dilakukan sehingga dilakukan pengeringan larutan
hingga menjadi padatan. Rasio umpan optimum untuk sintesis kalium metoksida
dari K2CO3 adalah 0,044. Setelah 1 jam distilasi metanol, kadar kalium metoksida
adalah 19,12%. Larutan natrium metoksida (rasio umpan 0,238) dan padatan
natrium metoksida pada penelitian ini dibandingkan dengan larutan natrium
metoksida komersil. Kadar biodiesel untuk katalis larutan natrium metoksida,
padatan natrium metoksida, dan larutan natrium metoksida komersil secara berturut
turut yaitu 99,75%, 99,812%, dan 99,810%.