digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Biodiesel memiliki prospek yang besar untuk dikembangkan di Indonesia. Selain bahan baku yang melimpah, Pemerintah telah memberlakukan mandotri mengenai pemanfaatan BBN di Indonesia. Hingga tahun 2025, kebutuhan biodiesel di Indonesia dapat mencapai 23,78 Juta Kilo Liter dengan kebijakan mandatori hingga 30% (Tim Riset PASPI, 2017). Tingginya jumlah kebutuhan biodiesel dapat meningkatkan kebutuhan katalis pada proses transesterifikasi. Katalis yang kerap digunakan di industri yaitu katalis basa hidroksida dan basa metoksida. Namun, penggunaan katalis basa hidroksida dapat menghasilkan air yang dapat menurunkan perolehan biodiesel, sehingga penggunaan katalis basa metoksida memiliki perolehan biodiesel yang lebih tinggi (Changmai dkk., 2020). Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi natrium metoksida dan kalium metoksida yang dapat digunakan sebagai katalis transesterifikasi biodiesel. Sintesis natrium metoksida dilakukan dengan menggunakan NaOH dan metanol. Reaksi antara NaOH dan metanol dapat menghasilkan air sehingga diperlukan pemisahan secara kontinyu. Kalium metoksida disintesis melalui reaksi K2CO3 dan metanol. K2CO3 dapat diperoleh melalui ekstraksi padat-cair abu Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) (Pambudi dkk., 2019). Variasi yang digunakan adalah rasio mol umpan. Waktu reaksi sintesis natrium metoksida adalah 6 jam dengan temperatur reaksi adalah temperatur didih larutan. Waktu reaksi sintesis kalium metoksida adalah 1 jam dengan temperatur reaksi adalah temperatur ruang. Konsentrasi air dianalisis dengan menggunakan titrasi Karl-Fischer. Konsentrasi K2CO3, KHCO3 dan total natrium dianalisis dengan menggunakan titrasi asidimetri. Berdasarkan hasil penelitian, rasio umpan optimum untuk sintesis natrium metoksida dari NaOH adalah 0,238 pada temperatur 80oC. Kadar natrium metoksida adalah 28,44% dan kadar air adalah 10,60%. Penyingkiran air pada penelitian ini belum maksimal dilakukan sehingga dilakukan pengeringan larutan hingga menjadi padatan. Rasio umpan optimum untuk sintesis kalium metoksida dari K2CO3 adalah 0,044. Setelah 1 jam distilasi metanol, kadar kalium metoksida adalah 19,12%. Larutan natrium metoksida (rasio umpan 0,238) dan padatan natrium metoksida pada penelitian ini dibandingkan dengan larutan natrium metoksida komersil. Kadar biodiesel untuk katalis larutan natrium metoksida, padatan natrium metoksida, dan larutan natrium metoksida komersil secara berturut turut yaitu 99,75%, 99,812%, dan 99,810%.