digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Natasya Kurniadi Lukiman
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Natasya Kurniadi Lukiman
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Natasya Kurniadi Lukiman
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Natasya Kurniadi Lukiman
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Natasya Kurniadi Lukiman
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza


Saham merupakan salah satu tempat investor menanamkan dananya di pasar modal. Namun, jika harga saham dianggap undervalued atau overvalued, perusahaan dapat melakukan aksi korporasi yang untuk menggerakkan harga saham di pasar dengan tujuan untuk dapat memaksimalkan saham, guna meningkatkan kekayaan pemegang saham. Aksi korporasi yang sudah dipublikasikan dapat ditanggapi baik secara positif maupun negatif oleh para investor. Respon investor bisa sesuai dengan prediksi atau keinginan perusahaan, yaitu menstabilkan harga. Namun jika hasilnya berkebalikan, hal ini dapat menimbulkan anomali saham. Anomali ini dapat dilihat dari abnormal return yang dapat digunakan untuk melihat pengaruh pengumuman dengan menghitung selisih antara return yang sebenarnya dan return yang diharapkan. Panjang periode yang diteliti adalah lima hari sebelum pengumuman dan lima hari setelah pengumuman. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang diambil dari website Bursa Efek Indonesia (BEI), website perusahaan, dan Yahoo Finance. Data yang diperoleh diolah dengan uji normalitas, Wilcoxon-Signed rank test, dan paired sample t-test menggunakan software IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menemukan bahwa right issue dan stock split berpengaruh signifikan terhadap abnormal return antara sebelum dan sesudah pengumuman, yang berarti tidak ditemukan anomali. Namun anomali ditemukan pada buyback karena hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap abnormal return antara sebelum dan sesudah pengumuman. Penelitian ini dibatasi pada periode waktu yang singkat dengan membandingkan kumulatif lima hari sebelum dan lima hari setelah pengumuman dan hanya menggunakan tiga aksi korporasi pada tahun 2018-2020. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan jenis aksi korporasi lain di luar rights issue, stock split, dan buyback dengan jangka waktu penelitian yang lebih lama untuk mengetahui pengaruh jangka panjang dari pengumuman tersebut.