digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Matriks aktif merupakan media perengkahan awal yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja katalis. Widikrama dan Kurniawan (2019) serta Chen dkk. (2004) melakukan penambahan senyawa Fosfor untuk meningkatkan sifat fisik dan kinerja matriks Silika-Alumina. Pembaharuan lainnya dilakukan oleh Ishihara dkk. (2014) dengan menambahkan senyawa PEG sebagai template organik. Hasil dari percobaan-percobaan tersebut terbukti dapat meningkatan sifat fisik dan kinerja matriks aktif. Matriks Silika-Alumina disintesis menggunakan metode sol untuk matriks dengan dan tanpa penambahan Fosfor, serta metode sol-gel untuk matriks dengan penambahan PEG. Difraktogram hasil analisa XRD terhadap matriks dengan dan tanpa penambahan Fosfor menunjukkan bahwa matriks yang disintesis memiliki sifat amorf, sedangkan pada matriks dengan penambahan senyawa PEG teridentifikasi adanya mineral Halit, yaitu NaCl. Karakterisasi matriks menggunakan BJH menunjukkan histerisis tipe IV, yang mengindikasikan terdapatnya mesopori pada seluruh matriks aktif hasil sintesis. Kinerja matriks aktif berupa aktivitas dan konversi menurun, namun dikompensasi dengan peningkatan perolehan mid-distilat yaitu LCO. Tingkat deaktivasi dan stabilitas matriks aktif tergolong sedang, karena pembentukan kokas pada rentang 9,073%-10,808%. Penambahan 1% senyawa Fosfor dianggap lebih efektif dibandingkan penambahan 10% dan 20% PEG serta peningkatan komposisi Silika, dikarenakan dapat memperbesar ukuran diameter pori dengan sedikit penurunan luas permukaan matriks aktif, serta penurunan sedikit aktivitas katalitik dan konversi reaksi untuk meningkatkan perolehan LCO.