
ABSTRAK Muhammad Hafizh Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Muhammad Hafizh Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Muhammad Hafizh Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Muhammad Hafizh Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Muhammad Hafizh Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Muhammad Hafizh Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Muhammad Hafizh Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2022 TA PP MUHAMMAD HAFIZH RAMADHAN_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Pemusatan aktivitas di Metropolitan Jakarta memengaruhi kawasan di sekitarnya
yang mengalami urbanisasi dimana fenomena tersebut menyebabkan Kota Tangerang
Selatan memerlukan peningkatan fasilitas transportasi mengingat bertambahnya
jumlah pemilik kendaraan pribadi diikuti dengan berbagai dampak negatif.
Pemanfaatan moda transportasi umum menjadi salah satu solusi dalam mengurangi
dampak dari tingginya penggunaan kendaraan pribadi tersebut. Stasiun Rawa Buntu
di Kota Tangerang Selatan memiliki arahan kebijakan pengembangan kawasan
dengan Konsep Transit Oriented Development (TOD) yang diharapkan sebagai solusi
dalam mewadahi aktivitas mobilisasi masyarakat Jabodetabek, khususnya Kota
Tangerang Selatan. Tujuan studi ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan Kawasan
Stasiun Rawa Buntu dalam mewujudkan kawasan Transit Oriented Development
(TOD). Berdasarkan hasil tinjauan literatur didapatkan 4 kriteria dalam
pengembangan Kawasan TOD yaitu sistem transit, kepadatan, keragaman, dan
desain. Kriteria tersebut disertai indikator sebagai pedoman penilaian dan evaluasi
pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan analisis konten sebagai metode untuk
mengidentifikasi variabel pada kriteria dan indikator serta evaluasi semu sebagai
metode penilaian kelayakan kawasan TOD terhadap kriteria dan indikator. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa kelayakan kawasan terhadap Konsep TOD adalah 66,04%
dengan penilaian cukup layak. Nilai tertinggi didapatkan pada kriteria sistem transit
dengan skor 100% diikuti dengan kriteria keragaman dengan skor 82,14%, kriteria
kepadatan dengan skor 68% dan kriteria desain dengan skor 53,84%. Kawasan TOD
Stasiun Rawa Buntu memenuhi kriteria sistem transit yaitu adanya integrasi
antarjaringan angkutan umum. Kompaksitas dan kepadatan pada Kawasan TOD
Stasiun Rawa Buntu cukup baik dalam membentuk kawasan dengan intensitas tinggi
untuk membentuk lingkungan yang padat dengan ketentuan intensitas bangunan
masih perlu ditingkatkan. Keragaman sudah mengakomodasi kegiatan campuran
pada kawasan, namun keberadaan hunian landed house belum merepresentasikan
pembangunan kompak dan efektif untuk meminimalisir jarak berjalan kaki. Salah satu
unsur penting Kawasan TOD adalah dengan merancang dan mendorong aktivitas
pejalan kaki dan pesepeda, namun Kawasan TOD Stasiun Rawa Buntu belum
merepresentasikan karakteristik tersebut. Berdasarkan hasil tersebut, dirumuskan
rekomendasi seperti perlunya penyusunan dokumen rinci kawasan, disinsentif
kendaraan bermotor, konsolidasi lahan, kerja sama dan promosi serta penilaian kritis
melalui stakeholders sebagai bentuk peningkatan pengembangan Kawasan TOD
Stasiun Rawa Buntu.