digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti

Bintang bermassa besar memiliki pengaruh yang besar baik pada skala lokal maupun kosmologis. Pada tesis ini, bintang bermassa besar didefinisikan sebagai bintang-bintang yang memiliki massa cukup untuk berakhir sebagai supernova tipe-II (lebih dari 8M!). Menurut tinjauan model pembentukan bintang klasik, bintang tipe ini tidak dapat terbentuk akibat adanya tekanan radiatif tinggi yang dipancarkan sehingga gas yang ada di sekitar bintang akan tersapu dan proses akresi akan terhenti. Model-model alternatif telah diajukan untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu model akresi core, model akresi kompetitif dan model merger/collision. Sayangnya, data pengamatan yang dibutuhkan untuk menguji kebenaran model-model ini jarang didapat akibat kelangkaan relatif bintang bermassa besar dan level ekstingsi yang tinggi di daerah pembentukan bintang bermassa besar akibat adanya debu dan gas yang melingkupi protobintang yang bersangkutan. Perkembangan teknologi interferometri radio, khususnya VLBI (Very Long Baseline interferometry), membantu kita menangani masalah ini dengan menyediakan kemampuan untuk mengamati objek penanda struktur dengan resolusi sudut yang tinggi. Pada tesis ini, kami akan menggunakan data KaVA (KVN and VERA Array, yang merupakan gabungan dari array KVN (Korea VLBI Network) dan VERA (VLBI Exploration for Radio Astrometry)), EAVN (East Asian VLBI Network) dan ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array) untuk melacak struktur daerah pembentukan bintang bermassa besar G354.61+0.47. Tujuan utama dari tesis ini adalah untuk memetakan distribusi posisi dan gerak diri dari maser H2O 22 GHz pada objek tersebut melalui pengolahan data KaVa dan membandingkannya dengan data yang telah tersedia. Data pembanding yang digunakan adalah data maser CH3OH 6.7 GHz yang diperoleh menggunakan EAVN dan data garis transisi terintegrasi molekul CO dan C17O yang diperoleh menggunakan ALMA. Kalibrasi, pengolahan dan pencitraan data dilakukan menggunakan perangkat lunak AIPS dan CASA. Ditemukan bahwa kedua distribusi maser tersebut memiliki posisi yang cocok dengan peta kontinuum ALMA dan peta garis emisi terintegrasi garis transisi CO(J=3-2). Perbandingan dengan kedua sumber data ini mendukung hipotesis bahwa distribusi maser H2O melacak kombinasi struktur infall dan outflow pada objek G354.61 dan distribusi maser CH3OH berkaitan dengan piringan lingkar bintang.