digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kholid Abdul Hafidz
PUBLIC yana mulyana

Tingkat akses pasien dengan depresi terhadap pengobatan masih rendah, hanya 9% pasien terdiagnosa depresi yang menjalani pengobatan medis. Akses terapi yang terjangkau menjadi faktor yang penting untuk dipertimbangkan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas serta biaya terapi antidepresan yang masuk dalam skema pembiayaan BPJS (Fluoksetin dan Sertralin) dengan alternatif terapi baru yaitu Escitalopram pada pasien dengan diagnosis gangguan depresi (F32). Berdasarkan analisa efektivitas klinis, Escitalopram memberikan potensi lebih baik dengan kesembuhan kategori severe (10,53%) dibandingkan dengan Fluoksetin (5,56%) dan Sertralin(5,71%). Pada analisa biaya, biaya rata-rata tahunan per pasien berturut-turut untuk Sertralin, Fluoksetin, dan Escitalopram adalah Rp 244.491, Rp 126.619, dan Rp 161.653. Selain itu juga dilakukan pemodelan sederhana untuk mengakomodasi kejadian interaksi obat antara Risperidon– Fluoksetin. Simulasi penambahan Escitalopram ke dalam skema regimen untuk switch therapy dari Risperidon–Fluoksetin berpotensi memberikan penghematan sebesar Rp 4.911.700 per tahun.