digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPALD-S) yang masih mendominasi di Kabupaten Tangerang menjadi latar belakang pemerintah bekerjasama dengan USAID Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) meluncurkan program LLTT. Terdapat beberapa aspek yang harus dipenuhi untuk menjalankan program LLTT, diantaranya database pelanggan, infrastruktur, serta finansial. Penelitian ini disusun agar dapat memberikan beberapa alternatif model finansial untuk program LLTT disesuaikan dengan potensi wilayah Kabupaten Tangerang. Terdapat 5 skenario alterantif model finansial yang umum digunakan dalam pengelolaan lumpur tinja dengan variasi peran sektor swasta pada sub sistem pengangkutan, pengolahan dan pemanfaatan ulang. Penyebaran kuesioner, wawancara terhadap pemangku kepentingan, serta observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui 7 kriteria potensi wilayah yang dimiliki oleh Kabupaten Tangerang. Diperoleh skema 3 dan 4, yaitu model finansial yang bekerjasama dengan sektor swasta pada sub sistem pengangkutan dan kerjasama dengan Perumdam TKR pada sub sistem pengelolaan setempat atau pelanggan. Kedua skema tersebut memenuhi seluruh kriteria kelayakan finansial, yaitu NPV > 0, IRR > MARR, dan payback period terjadi selama 3 tahun, yaitu pada tahun 2025.