digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Patra Destyana
PUBLIC yana mulyana

Latar Belakang: Pegawai shift memiliki ritme kirkadian yang terganggu dengan waktu istirahat yang digunakan untuk bekerja. Pada bidang transportasi, pegawai memiliki waktu kerja yang berubah-ubah, tempat istirahat yang berbeda dan aktivitas fisik yang terganggu. Hal ini bisa memperburuk kualitas tidur dan berdampak negatif pada kesehatan seperti obesitas, diabetes, kanker, penyakit jantung koroner dan penurunan kognitif. Salah satu cara untuk mengurangi resiko ini adalah dengan meningkatkan kualitas tidur yang bisa dilakukan dengan olahraga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak olahraga terhadap kualitas tidur pegawai shift malam yang bekerja di transportasi kereta. Metode: 445 responden telah mengisi kuesioner aktivitas fisik (International Physical Activity Questionnaire) dan kualitas tidur (The Pittsburgh Sleep Quality Index Questioner) yang kemudian dipilah berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan 186 subjek penelitian. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan Spearman’s Correlation. Hasil: Hasil uji statistik menunjukan adanya korelasi antara jumlah shift malam dengan kualitas tidur (?=0.205) dan aktivitas fisik (?=0.187). Jika dilihat per komponen kualitas tidur dan aktivitas fisik, jumlah shift malam berkorelasi dengan durasi aktivitas fisik menengah (?=0.200), durasi aktivitas berjalan (?=0.224), kualitas tidur subjektif (?=0.216) dan latensi tidur (?=0.192). Selain itu jumlah hari aktivitas berat berkorelasi dengan kualitas tidur secara global (?=-0.174) dan latensi tidur (?=-0.166), latensi tidur pun berkorelasi dengan durasi aktivitas berat (?=0.154). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa semakin banyak jumlah hari berolahraga maka kualitas tidur semakin baik meskipun memiliki jumlah shift malam yang banyak.