Desain interior merupakan subsektor unggulan dalam bisnis kreatif yang berperan penting dalam
pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama sejak tahun 2020 di era epidemi. Orang-orang mulai
menghargai kualitas utilitarian dan estetika ruangan, terutama di kota-kota besar seperti
Surabaya. Ginting Design berpeluang untuk terlibat dalam desain interior karena saat ini belum
ada perusahaan konsultan di Surabaya yang memiliki output yang sama dari teknologi seperti
VR dan animasi. Ginting Design, sebagai pendatang baru konsultan desain interior yang belum
begitu dikenal oleh masyarakat, membutuhkan strategi bisnis untuk bersaing dengan persaingan.
Penelitian ini menganalisis strategi bisnis Ginting Design sebagai konsultan desain interior.
Kajian ini dilakukan dengan mengkaji keadaan perusahaan saat ini, baik di luar maupun di
dalam. Penelitian ini menggunakan metode Porter 5 Forces, Customer Analysis, Existing
Services, Business Process Analysis, dan Marketing Mix 7Ps. Pada Root Cause Analysis, hasil
pendekatan analisis akan diintegrasikan dengan memanfaatkan SWOT dan Fishbone Diagram.
Enam tantangan ditemukan melalui Root Cause Analysis sebagai hambatan bagi Ginting Design
untuk mengembangkan metode kerja dan rencana promosi baru untuk mempertahankan klien
yang sudah ada dan menarik klien baru. Peneliti menggunakan analisis Matriks TOWS, Proposed
Strategies, dan Proposed Marketing Mix 7Ps untuk memberikan saran strategi perusahaan baru
berdasarkan tantangan ini.
Untuk mewujudkan ide menjadi tindakan di perusahaan nyata, peneliti membuat rencana strategi
yang mencakup perkiraan jadwal dan anggaran. Rekomendasi strategi bisnis dihasilkan untuk
diimplementasikan dalam bisnis Ginting Design yang sebenarnya.