digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mochamad Alvin Rizqianto Ramad
PUBLIC Erlin Marliana Effendi

COVER Mochamad Alvin Rizqianto Ramad
PUBLIC Erlin Marliana Effendi

BAB 1 Mochamad Alvin Rizqianto Ramad
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Mochamad Alvin Rizqianto Ramad
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Mochamad Alvin Rizqianto Ramad
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Mochamad Alvin Rizqianto Ramad
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Mochamad Alvin Rizqianto Ramad
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Mochamad Alvin Rizqianto Ramad
PUBLIC Erlin Marliana Effendi

Penggunaan sel baterai terus berkembang seiring berjalannya waktu. Saat ini, baterai sudah banyak dipakai pada berbagai platform, mulai dari perangkat elektronik hingga kendaraan listrik, yang pada saat ini sedang berkembang secara pesat. Baterai tentunya perlu dipahami dengan baik bagaimana kondisi pemakaian baterai yang aman serta bagaimana kegagalan yang dapat terjadi jika baterai mengalami kecelakaan tertentu. Hal ini dikarenakan baterai memiliki potensi kerusakan yang cukup besar. Pada penelitian ini, dilakukan studi tentang baterai silinder Lithium-Ion (li-ion) variasi 21700 dengan kasus pembebanan lateral dan bending. Pengujian akan dilakukan dengan kondisi kuasi-statik dan dinamik. Penelitian dilakukan dengan membuat model yang serupa dengan model sel baterai li-ion variasi 18650 yang dikerjakan oleh Sahraei et al. sebagai referensi pemodelan untuk variasi 21700. Pemodelan yang dibuat disimulasikan dengan tiga pembebanan kuasi-statik lateral baterai, yaitu rigid rod, hemispherical, dan 3 point bending. Simulasi pada model 21700 disamakan dengan kondisi model baterai 18650 untuk melihat perbedaan gaya dan perpindahannya. Setelah itu simulasi dilakukan pada model 21700 dengan pembebanan dinamik untuk melihat bagaimana pengaruh laju impak (5 m/s, 10 m/s, 15 m/s, dan 20 m/s) terhadap respon gaya dan perpindahan yang diterima oleh baterai model 21700. Hasil yang didapat adalah dengan kondisi pembebanan kuasi-statik, gaya dan perpindahan yang dihasilkan model 21700 lebih besar dari model 18650, secara berurutan, sebesar 34% dan 15% untuk pembebanan rigid rod, 16% dan 13% untuk pembebanan hemispherical, dan 19% dan 10% untuk pembebanan 3 point bending. Hasil pembebanan dinamik menunjukkan bahwa dengan meningkatnya kecepatan impak, peak force yang dialami sel baterai akan semakin meningkat dan lebih tinggi dari kasus pembebanan kuasi-statik. Selain itu, perpindahan yang terjadi juga akan semakin besar dengan seiring bertambahnya kecepatan pada beban, dengan besar kenaikan sekitar 14–30% untuk gaya dan 5–16% untuk perpindahan.