Sistem Pemantauan Penggunaan Energi Listrik (SiElis) yang dikembangkan
oleh Laboratorium Manajemen Energi sudah di implementasi di banyak gedung dan
akan terus mengalami peningkatan. Meskipun begitu, SiElis saat ini memiliki
beberapa keterbatasan. Pertama, tidak adanya redudansi data sehingga ketika
database yang digunakan bermasalah maka seluruh sensor tidak dapat mengirim data.
Kedua, ketika banyak pengguna yang secara tiba - tiba mengakses halaman web
SiElis dan terjadi lonjakan transaksi data di database dalam rentang waktu tertentu
dapat mengakibatkan kegagalan database. Oleh karena itu, reliabilitas dari SiElis
perlu ditingkatkan dengan meningkatkan reliabilitas dari database. Berdasarkan dua
keterbatasan diatas maka diperlukan redudansi dari database dan kemampuan untuk
beradaptasi terhadap perubahan transaksi data yang terjadi secara tiba - tiba dalam
rentang waktu tertentu.
Salah satu caranya adalah dengan membuat cluster database SQL dengan
menggunakan konsep replikasi. Agar dapat beradaptasi dengan beban transaksi yang
datang tiba - tiba maka cluster SQL ini akan diimplementasikan di atas kubernetes.
Hasil pengujian menunjukan kinerja SiELis dengan cluster SQL masih dibawah
kinerja SiELis jika menggunakan NoSQL dan untuk transaksi dibawah 900/900
transaksi per detik nilai latensinya juga masih dibawah SiELis jika menggunakan SQL tunggal yaitu MySQL. Tetapi untuk nilai latensi di atas 900/900 SiELis dengan
cluster SQL memiliki kinerja lebih baik dibandingkan jika menggunakan MySQL.
Meskipun nilai latensi tidak lebih baik dari NoSQL dan MySQL ketika transaksi
rendah,nilai latensi masih dibawah 500 milidetik sehingga nilainya masih dapat
diterima.
Selanjutnya dilakukan pemodelan menggunakan pendekatan polinomial dan
dihasilkan model dengan polinomial orde 3 untuk latensi input data dengan rata - rata
nilai R2 0.9202 tetapi ketika diuji nilai kesalahan yang diperoleh 19.32%. Sementara
untuk latensi baca data dihasilkan model dengan polinomial orde 5 dengan rata - rata
nilai R2 0.7641 tetapi ketika diuji dengan data pengukuran nilai kesalahan yang
diperoleh 66.37%. Kedua pengujian tersebut menunjukan terjadinya overfitting pada
model sehingga diperlukan perbaikan ada model.
Overfitting tersebut menunjukan bahwa pendekatan polinomial untuk
keseluruhan data tidak dapat diimplementasikan untuk menggambarkan nilai latensi
SiELis dengan cluster SQL, namun diperlukan tahap lebih lanjut agar kesalahan yang
didapatkan semakin kecil. Pemisahan titik ukur menjadi dua rentang dan setiap
rentang memiliki pendekatan model yang berbeda dilakukan untuk mengurangi
dampak kesalahan estimasi latensi input data dan baca data. Sehingga kesalahan
estimasi latensi input data dapat dikurangi menjadi 9.11% dengan pendekatan
polinomial orde 2 dan kesalahan estimasi latensi baca data menjadi 14.34% dengan
pendekatan polinomial orde 3.