digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Syarifah Fauzah
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Syarifah Fauzah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Syarifah Fauzah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Syarifah Fauzah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Syarifah Fauzah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Syarifah Fauzah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Syarifah Fauzah
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Syarifah Fauzah
PUBLIC Alice Diniarti

Balikpapan memiliki kawasan pemukiman penduduk, industri, perdagangan, dan obyek-obyek vital yang tersebar mulai dari utara hingga selatan di sepanjang pesisir Teluk Balikpapan. Teluk Balikpapan juga termasuk ke dalam kawasan calon ibukota baru yang mengakibatkan aktivitas tersebut akan semakin meningkat dengan sangat pesat, sehingga perairan Teluk Balikpapan penting untuk ditinjau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola transpor sedimen dan perubahan morfologi dasar laut yang dibangkitkan oleh pasang surut dan debit sungai di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Hasil simulasi model hidrodinamika untuk nilai elevasi muka air laut dapat merepresentasikan kondisi perairan di Teluk Balikpapan. Validasi model dilakukan dengan membandingkan data lapangan dan data hasil model dari elevasi muka air laut. Nilai koefisien korelasi didapatkan sebesar 0,98; 0,97 untuk nilai skill; nilai MAPE 1,5% dan nilai RMSE 0,15 m. Secara horizontal, ketika musim kemarau ditandai dengan low discharge, sebaran sedimen terkonsentrasi di area mulut teluk dengan konsentrasi maksimum sebesar 1,42 kg/m3 ketika spring-flood tide. Rata-rata konsentrasi sedimen maksimum terjadi ketika spring-ebb tide yaitu senilai 0,08 kg/m3. Sebaran partikel sedimen total di musim kemarau (low discharge) bergerak lebih jauh dan lebih melebar daripada di musim hujan dengan total sedimen rata-rata paling tinggi terjadi ketika spring – ebb tide yaitu ???????????? ???? ???????????????? m3/s/m dan nilai maksimum sebesar ???????????? ???? ???????????????? m3/s/m. Sedimentasi terlihat signifikan di kepala Teluk Balikpapan (muara Sungai Sepaku), sekitar km 0 hingga km 1,2 dihitung dari kepala teluk (utara) yang menyebabkan perubahan morfologi setinggi 2 m