







Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh intrusi basalt di dalam Formasi batugamping sebagai bahan baku semen PT Semen Padang. Lokasi Bukit Karang Putih berada di daerah Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang, Propinsi Sumatera Barat. Secara geografis terletak pada 100 28 4 sampai 100 30 15 Bujur Timur dan -0 57 40 sampai -0 58 56 Lintang Selatan. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 21 sampel secara sistimatis di permukaan setiap 5 meter, mulai dari kontak intrusi ke arah batugamping sejauh 30 meter. Sampel tersebut dianalisa komposisi kimia dan petrografinya. Intrusi basalt berwarna abu-abu gelap dan bertekstur porpiritik, terdiri dari fenokris plagioklas, olivin, dan piroksen. Terdapat veinlets klorit di dalam basalt, tertanam dalam masa dasar mikrolit plagioklas dan gelas. Batugamping sebagai batuan samping mengalami perubahan komposisi kimia ke arah intrusi basalt. Komposisi SiO2, MgO and Fe2O3 mengalami kenaikan lebih dari 1% ke arah intrusi basalt (0 -15 m), sebaliknya mengalami penurunan kandungan CaO. Batugamping juga mengalami perubahan tekstur dan ukuran butir. Batugamping yang dekat dengan intrusi basalt lebih kompak dan lebih kasar ukuran butirnya. Hasil dari pengukuran menunjukkan ukuran butir kasar meningkat 90% (5 meter dari intrusi), 81% (10 meter dari intrusi), 38% (15 meter dari intrusi), 27% (20 meter dari intrusi), dan 4% (25 meter dari intrusi). Intrusi basalt menyebabkan batugamping mengalami penurunan kualitas dengan kehadiran kandungan silika yang melebihi batas toleransi, sehingga batugamping tersebut tidak dapat digunakan untuk bahan baku semen portland. Peningkatan kandungan silika terjadi pada batugamping dengan jarak 15 meter dari intrusi basalt dengan persentase kenaikan kandungan SiO2 sebesar 8% - 9% dan kandungan MgO sebesar 1,38% - 2,05%.