Monyet ekor panjang (MEP) (Macaca fascicularis) adalah satwa liar yang hidup berkelompok dengan organisasi sosial yang kompleks. Distribusinya yang luas serta ekspansi yang dilakukan manusia menyebabkan tumpang tindih antara habitat MEP dengan kawasan aktivitas manusia. Habitat yang tumpang tindih dengan kawasan aktivitas manusia mempengaruhi ketersediaan pakan di dalam habitat, berpotensi mengakibatkan konflik dengan manusia serta kompetisi di dalam populasi MEP. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi hierarki dominansi MEP berdasarkan jenis kelamin dan kelas umur; (2) mengidentifikasi perbedaan perilaku non sosial berdasarkan jenis kelamin dan kelas umur; dan (3) mengidentifikasi proporsi konsumsi pakan alami dan non alami oleh MEP berdasarkan jenis kelamin dan kelas umur. Pengambilan data perilaku sosial dan non sosial dilakukan dengan teknik scan sampling. Jumlah koloni yang diamati sebanyak 5 koloni dengan ukuran koloni rata-rata sebesar 34 individu. Untuk menentukan perbedaan peran dalam perilaku sosial serta perbedaan ekspresi perilaku non sosial, dilakukan uji statistik chi-square. Perilaku sosial juga dianalisis dengan teknik Social Network Analysis (SNA). Analisis perbedaan konsumsi pakan alami dan non alami pada setiap kelompok individu MEP dilakukan dengan uji statistik chi-square dan dihubungkan dengan ketersediaan sumber pakan di habitat dengan pendekatan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan peran pada monyet ekor panjang berdasarkan kelas umur dan jenis kelamin pada perilaku sosial aggression (p=1.9x10-5) dan mating (p=1.6x10-5). Perbedaan peran pada perilaku aggression menunjukkan bahwa individu-individu di dalam populasi menempati hierarki dominansi tertentu dengan individu dewasa jantan menempati hierarki tertinggi. Namun, pada peran perilaku grooming (p=0.23) dan perilaku playing (p=0.73) tidak ditemukan perbedaan peran. Berdasarkan hasil SNA, didapatkan struktur star-shaped pada peta interaksi perilaku aggression dan grooming dengan individu dewasa jantan dan dewasa betina sebagai node pusat. Pada perilaku mating, didapatkan struktur berupa triad intransitive. Pada perilaku playing, didapatkan struktur chain. Hasil perhitungan indeks sentralitas pada perilaku aggression mengindikasikan keberadaan hierarki sosial di dalam populasi dengan individu dewasa jantan menempati posisi tertinggi. Pada perilaku non sosial, tidak ditemukan perbedaan frekuensi kejadian pada kelas individu yang berbeda (p=0.3). Berdasarkan analisis proporsi konsumsi pakan, didapatkan perbedaan konsumsi pakan pada kelas individu yang berbeda (p=4.7x10-10) dengan individu dewasa jantan memiliki proporsi konsumsi pakan non alami tertinggi (75%) walaupun ketersediaan pakan alami lebih melimpah daripada pakan non alami. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa MEP dewasa
jantan menempati hierarki dominansi tertinggi di dalam populasi, tidak terdapat perbedaan perilaku non sosial pada jenis kelamin dan kelas umur yang berbeda, serta pakan non alami lebih sering dikonsumsi daripada pakan alami dengan MEP dewasa jantan memiliki proporsi konsumsi pakan non alami tertinggi.