Istilah insomnia berasal dari bahasa latin yaitu in dan somnus. In berarti tidak atau tanpa, dan
somnus berarti tidur. Insomnia dapat mempengaruhi produktivitas dan dapat menyebabkan
masalah kesehatan lainnya sehingga perlu untuk diatasi. Namun, kurangnya pengetahuan
mengenai insomnia dapat berpengaruh pada penanganan dan pencegahannya sehingga perlu
dilakukan edukasi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh edukasi
terhadap mahasiswa TPB Sekolah Farmasi ITB Tahun Ajaran 2020/2021 terhadap tingkat
pengetahuan dan tingkat kualitas tidur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif potong
lintang yang dilakukan secara konkuren menggunakan kuesioner dan soal pre test-post test.
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk
memperoleh data tingkat kualitas tidur dan kuesioner SERVQUAL untuk memperoleh data
kepuasan responden terhadap edukasi. Tingkat pengetahuan diukur menggunakan soal pre testpost test. Analisis statistik yang digunakan adalah Friedman, Wilcoxon Test, dan Chi square. Hasil
penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan (p<0,05) sebelum dan setelah dilakukan
edukasi pada: tingkat pengetahuan 107 responden (97,27%) mengalami peningkatan; dan tingkat
kualitas tidur 64 responden (58,18%) mengalami perbaikan. Tidak terdapat hubungan yang
signifikan (p=0,136) antara tingkat pengetahuan dan tingkat kualitas tidur responden setelah
dilakukan edukasi dengan korelasi lemah (contingency coefficient = 0,187). Tingkat kepuasan
responden terhadap edukasi menunjukkan hasil rata-rata 94,74 ± 1,1% dan CV sebesar 1,16%
yang menunjukkan bahwa responden merasa sangat puas dengan edukasi yang diberikan.