Lapisan batas atmosfer (LBA) adalah lapisan terbawah dari troposfer dengan sifat fisis dan dinamisnya dipengaruhi langsung oleh kondisi permukaan bumi. Parameter yang digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik LBA, yaitu ketinggian LBA, yang diidentifikasi menggunakan profil refraktivitas dari pengamatan Constellation Observing System for Meteorology, Ionosphere, and Climate Mission-2 (COSMIC-2) GNSS-RO. Di wilayah Indonesia pola ketinggian LBA pada setiap musim diduga dipengaruhi oleh pola curah hujan di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi ketinggian LBA secara musiman dan menganalisis hubungannya dengan curah hujan.
Wilayah kajian pada penelitian ini adalah Jawa Bagian Barat (6°LS-8°LS, 105°BT-110°BT) dan Kalimantan Bagian Barat (2°LU-1°LS,109° BT-114°BT) dengan periode kajian 1 Januari 2020 - 28 Februari 2021. Ketinggian LBA diestimasi berdasarkan metode gradien minimum/maksimum variabel refraktivitas.
Hasil identifikasi ketinggian LBA secara musiman paling kuat terjadi selama musim SON di wilayah Jawa Bagian Barat dan musim MAM di wilayah Kalimantan Bagian Barat. Hasil ini didapatkan dari analisis pola ketinggian LBA secara diurnal pada setiap musim dan bulanan berdasarkan nilai median yang paling tinggi. Ketinggian LBAsecara musiman di wilayah Jawa Bagian Barat yang paling bersesuaian dengan kondisi cuaca adalah musim SON sedangkan di wilayah Kalimantan Bagian Barat adalah musim MAM. Ketinggian LBA selama musim tersebut memiliki hubungan yang berkebalikan dengan curah hujan. Pada kondisi cuaca cerah ketinggian LBA lebih tinggi dibandingkan pada kondisi cuaca hujan.