digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Santi Frestiqauli
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Santi Frestiqauli
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Santi Frestiqauli
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Santi Frestiqauli
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Santi Frestiqauli
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Santi Frestiqauli
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Santi Frestiqauli
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Santi Frestiqauli
PUBLIC Alice Diniarti

Sambungan pipa bawah laut (girth weld) merupakan daerah yang kemungkinan besar akan mengalami cacat. Cacat tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya pemusatan tegangan, sehingga akan terjadi retakan awal. Retakan ini akan menyebar karena beban siklik yang diterima oleh struktur. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi integritas mekanis dan ketebalan las yang mengalami cacat las menggunakan Engineering Critical Analysis (ECA) dengan metode Diagram Analisis Kegagalan (FAD). ECA adalah metode yang cukup baik untuk mengevaluasi integritas struktur pipa yang mengalami cacat pada lasan. FAD membagi dua area yaitu area aman dan area tidak aman yang dibuat oleh dua sumbu, yaitu sumbu x merupakan tegangan rasio (Lr) dan sumbu y merupakan rasio intensitas tegangan (Kr). Tegangan rasio (Lr) adalah rasio antara tegangan referensi (?ref) dengan tegangan material (?ys), sedangkan rasio intensitas tegangan (Kr) adalah rasio antara faktor intensitas tegangan (KI) dengan ketangguhan material (KIC). ECA dilakukan pada dua kondisi yaitu pada saat instalasi dengan adanya pembebanan tekuk karena notasi S-Lay dan pada saat hydrotest. Pada kondisi instalasi, sambungan las nomor 20 dengan kedalaman cacat 4 mm, lebar cacat 200 mm dikatakan tidak dapat diterima (unacceptable) karena tidak aman (unsafe). Pada kondisi hydrotest, sambungan las nomor 13 sampai dengan 20, dengan kedalaman cacat (a) mulai 3 mm sampai 4 mm, dikatakan tidak dapat diterima (unacceptable) karena tidak aman (unsafe). Berdasarkan analisa, kedalaman cacat (a) lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan retak.