Pada beberapa tahun terakhir, ketertarikan dalam penelitian dan pemanfaatan kulit buah
rambutan (Nephelium lappaceum L.) meningkat. Kulit buah rambutan diketahui mengandung
senyawa fenolik yang tinggi dan aktivitas, seperti antioksidan dan antibakteri yang melindungi
kulit dari radikal bebas dan infeksi bakteri. Melalui kajian pustaka, ekstrak kulit buah rambutan
diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan metode DPPH IC50 = 8,668 µg/mL dan
aktivitas antibakteri topikal yang lemah dengan metode dilusi cair KHM = 3,2 mg/mL. Untuk
mencapai tujuan penggunaan, ekstrak diformulasikan dalam bentuk sediaan semi-solid topikal.
Krim dan gel adalah jenis sediaan yang telah dikembangkan untuk ekstrak kulit buah rambutan
hingga saat ini. Pemilihan dan jumlah eksipien yang digunakan akan memengaruhi penampilan,
stabilitas obat dan sediaan, dan permeabilitas obat sehingga perlu ditinjau dan rasionalisasi
untuk optimasi formula. Dari segi stabilitas fisik dan penampilan, sediaan semi-solid dari
ekstrak kulit buah rambutan yang paling baik pada konsentrasi ekstrak < 1,5% adalah gel,
sedangkan pada konsentrasi ekstrak ?1,5% adalah krim.