digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fathya Hana Nurul Rahiim
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Fathya Hana Nurul Rahiim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Fathya Hana Nurul Rahiim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fathya Hana Nurul Rahiim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fathya Hana Nurul Rahiim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fathya Hana Nurul Rahiim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fathya Hana Nurul Rahiim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fathya Hana Nurul Rahiim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Sistem tumpang sari merupakan pertanian multikultur dengan melibatkan dua atau lebih tanaman dalam satu lahan dalam satu musim tanam. Tumpang sari dilakukan untuk efisiensi lahan dan sumber daya serta mengatasi resiko gagal panen. Sejalan dengan waktu, kondisi fisika, kimia, dan biologis tanah mengalami perubahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dinamika kondisi fisika dan kimia tanah serta komunitas arthropoda tanah pada lahan tumpang sari di Desa Sukawangi, Kabupaten Sumedang. Tanaman yang ditanam pada lahan tumpang sari yakni jagung (Zea mays), buncis (Phaseolus vulgaris), dan ubi (Ipomoea batatas). Pengambilan data dilakukan setiap dua minggu sebanyak enam kali pada bulan Agustus sampai Oktober 2020. Data pH dan kelembapan tanah diukur dengan menggunakan soil tester. Analisis nutrien tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayur Lembang. Analisa komunitas artropoda dilakukan dengan memasangan perangkap pitfall. Hasil pengukuran pH tanah menunjukan tidak ada perbedaan signifikan dari pengambilan data pertama hingga keenam yakni pada rentang pH 5,6 sampai 7. Kelembapan tanah bulan Agustus di bawah 30% dan cenderung naik pada bulan September dan Oktober seiring datangnya musim penghujan. Hasil pengukuran kadar nutrien kuantitatif diinterpretasikan berdasarkan petunjuk Balitbangtan Kementrian Pertanian tahun 2009. Kadar C-organik, nitrogen, kation kalsium, boron dan KTK termasuk kategori sedang, kadar kalium tersedia, kation magnesium, ion nitrat dan ammonium tinggi, serta kadar fosfat dan kalium total sangat tinggi. Diperoleh 28 morfospesies arthropoda dari 9 ordo berbeda dengan 11 spesies yang selalu hadir pada keenam waktu pengambilan data. Kelimpahan tertinggi yakni pada morfospesies Tenebrionidae, Formicidae 1, Formicidae 2, Formicidae 3, dan Formicidae 4 yang menyusun hampir 90% rata-rata kelimpahan relatif. Komunitas Arthropoda pada keenam pengambilan data ditunjukan dengan indeks keanekaragaman yang berkisar antara 1,5 sampai 1,9; indeks dominansi antara 0,2 sampai 0,32 dan indeks kemerataan pada rentang 0,5 sampai 0,7. Berdasarkan hasil intepretasi kadar nutrien serta kondisi fisika dan kimia tanah, kualitas tanah pada lahan tumpang sari tergolong sangat baik. Kelimpahan dan keanekaragaman biota tanah diduga sangat erat kaitannya dengan input materi organik, penggunaan pestisida, dan intensitas pengolahan lahan secara fisik.