digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Harry Cahyanto
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Harry Cahyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Harry Cahyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Harry Cahyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Harry Cahyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Harry Cahyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Harry Cahyanto
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Harry Cahyanto
PUBLIC Alice Diniarti

Indonesia membutuhkan peningkatan bahan bakar minyak (BBM) yang dihasilkan dari proses penyulingan minyak mentah. Keterbatasan kilang yang ada menyebabkan Indonesia masih mengimpor minyak mentah dan BBM dari luar negeri. Membangun kilang yang baru akan membutuhkan biaya investasi yang sangat besar, maka menaikkan kapasitas dari sistem yang ada adalah opsi solusi yang lebih ekonomis. Kenaikan kapasitas akan meningkatkan beban tungku, sedangkan tungku memiliki keterbatasan. Oleh karena itu perlu adanya kajian peningkatan kapasitas olah yang bersamaan dengan penghematan energi pada tungku. Pada penelitian ini telah dikaji skenario bahwa sistem hendak dinaikkan kapasitas olahnya sebesar 20% dan mendapatkan minyak mentah dengan fraksi ringan lebih banyak. Perubahan umpan ini akan mempengaruhi beban tungku dan hidraulika di dalam kolom distilasi yang berujung kendala operasi. Peninjauan terhadap pengaruh perubahan umpan ini telah dilakukan dan kemudian memodifikasi konfigurasi sistem distilasi minyak mentah yang ada. Konfigurasi usulan yang telah ditinjau adalah penambahan unit pre-flash column sebelum tungku yang disertai modifikasi jaringan penukar panas. Analisis dan kajian dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak simulasi proses Aspen Hysys V.11. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, konfigurasi usulan telah ditunjukkan dapat meningkatkan kapasitas olah dari sistem penyulingan minyak mentah sebesar 20% tanpa menaikkan beban tungku dan mengubah kualitas produk. Selain itu konfigurasi yang baru juga dapat membuat performa kolom utama menjadi lebih baik serta mendapatkan produk fraksi ringan lebih banyak. Kajian ekonomi yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa untuk membuat skema baru diperlukan biaya modal sekitar 5,2 Juta USD dan waktu pengembalian selama 2,55 tahun. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa skema baru yang diusulkan layak untuk diimplementasikan.