digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Ferty Lanisa Putri
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Ferty Lanisa Putri
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Ferty Lanisa Putri
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Ferty Lanisa Putri
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Ferty Lanisa Putri
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Ferty Lanisa Putri
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Ferty Lanisa Putri
PUBLIC Yoninur Almira


Guna mendukung Bandara Radin Inten II sebagai Bandara Internasional, pada tahun 2018 Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Lampung berencana merealisasikan pembangunan Kereta Api Bandara melalui pengembangan Stasiun Kereta Api Bandara dengan target operasi tahun 2022. Kereta api dipilih sebagai moda pendukung Bandara Radin Inten II karena memiliki keunggulan dalam kapasitas angkut, hemat energi, keamanan, ramah lingkungan, serta efisien dalam waktu tempuh bila dibandingkan dengan moda transportasi jalan raya. Berdasarkan survei lalu lintas harian rata-rata menunjukkan sebanyak 118.653 kendaraan melintas sepanjang jalan menuju Bandara Radin Inten II. Jika arus lalu lintas tidak dialihkan ke jalur lain maka akan menimbulkan kemacetan di masa mendatang. Saat ini moda transportasi umum yang tersedia yakni Taxi dan Bus, namun kedua moda tersebut tidaklah unggul dari segi tarif maupun waktu tempuh, sehingga jika nantinya ada moda alternatif baru menuju bandara yakni Kereta Api, maka penelitian ini bertujuan mengetahui probabilitas pemilihan Kereta Api Bandara sebagai moda transportasi menuju Bandara Radin Inten II. Penelitian ini menggunakan Multinomial Logit dengan Biogeme 2.6 dan Uji Sensitivitas. Model Multinomial Logit menghasilkan probabilitas pemilihan moda Kereta Api Bandara sebesar 54%. Strategi yang dapat dilakukan dalam mengoptimalkan penggunaan Kereta Api Bandara yakni menurunkan tarif Kereta Api Bandara dengan tiket diskon khusus weekdays, atau dengan railway airport member card dengan potongan sebesar 10%, selanjutnya menaikkan tarif toll guna membatasi penggunaan kendaraan pribadi serta menerapkan tarif parkir progresif semahal mungkin di Bandara Radin Inten II, selain itu perbaikkan feeder menuju Stasiun Tanjungkarang pun perlu dilakukan untuk menangkap demand individu yang tinggal jauh dari stasiun kereta api.