digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TA PP I GUSTI AYU MADE PUTRI ASTITI GUNAWAN 1.pdf?
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Indonesia mempunyai berbagai macam kain tenun tradisional, salah satunya adalah kain tenun Buhun Gadod yang merupakan kain tenun dari Desa Nunuk Baru. Kain tenun Buhun Gadod memiliki ciri khas bentuk garis-garis pada kain tenunnya dan telah berusia ratusan tahun. Kain tenun ini memiliki empat jenis motif yaitu motif capithurang, kotak-kotak, mata garo dan salimpet. Tetapi saat ini hanya ada dua motif yang masih digunakan yaitu motif capithurang dan kotak-kotak. Sedangkan, dua motif lainnya telah punah. Seiring berjalannya waktu, dikarenakan jumlah penenun yang aktif di Desa Nunuk Baru semakin sedikit dan kurangnya inovasi motif kain tenun Buhun Gadod serta bergesernya pemakaian pewarna alam menjadi pewarna sintetis membuat tenun Buhun Gadod menjadi kain tenun tradisional yang harus dikembangkan. Pengembangan motif dilakukan dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara agar dapat mengetahui potensi alam dan kearifan lokal di Desa Nunuk Baru yang akan digunakan untuk eksplorasi motif dengan menggunakan teknik stilasi tanpa menghilangkan karakteristik dari kain tenun Buhun Gadod. Pewarna alam yang digunakan di dapat dari tumbuhan yang banyak ditemukan di Desa Nunuk Baru seperti secang, pandan hutan, kulit kayu mahoni, kulit manggis, kunyit dan daun jati. Eksplorasi pewarna alam ini dapat mengoptimalkan proses pewarnaan yang telah dilakukan di Desa Nunuk Baru dan meningkatkan kualitas kain tenun Buhun Gadod dengan kembali memakai pewarna alami.