digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Annisa Hadny Zakiyaturrahmah
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Kota Surakarta telah berkembang sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Kota ini memiliki salah satu jejak peninggalan kejayaan Keraton Mataram Islam di Pulau Jawa yaitu dengan adanya Keraton Kasunanan Surakarta. Perkembangan kota dan keraton tersebut tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Kawasan Baluwarti sebagai kawasan yang dulunya menjadi kawasan penyangga yang sakral dari keraton dan wilayah kekuasaannya dan sekarang menjadi kawasan pusaka. Pasca kemerdekaan Indonesia, identitas kawasan penyangga yang sakral dari keraton ini mengalami perubahan karena dinamika kekuasaan dan perkembangan zaman. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menguraikan unsur-unsur identitas Kawasan Baluwarti agar pengembangan kawasan nantinya dapat mengarah pada upaya pelestarian kawasan sebagai kawasan cagar budaya. Studi literatur, observasi, dan wawancara menjadi teknik pencarian data dari penelitian ini. Kajian literatur mengenai konsep identitas tempat seperti teori identity of place, place identiy, dan teori citra kota menjadi langkah awal yang dilakukan untuk dapat mengidentifikasi komponen dan variabel penelitian dan sebagai dasar untuk mencari data di lapangan (observasi maupun wawancra). Pada proses pencarian data, studi wawancara dilakukan kepada lima kelompok masyarakat yang tinggal di Baluwarti yaitu kelompok bangsawan, abdi dalem, keturunan abdi dalem, dan masyarakat pendatang. Dari beberapa langkah studi yang dilakukan, ditemukan bahwa elemen pembentuk identitas di Baluwarti yang paling kuat bertahan hingga saat ini adalah keberadaan Keraton sebagai landmark dan tembok benteng atau tembok Baluwarti (edge) sebagai penanda kawasan. Bangunan bersejarah dan kegiatan seni budaya di Baluwarti menjadi aspek yang memiliki nilai familiarity yang tinggi sebagai bagian dari identitas kawasan Baluwarti. Dalam aspek kontinuitas, elemen district kampung abdi dalem adalah elemen identitas kawasan yang paling tidak mampu mempertahankan karakteristiknya. Unsur dan aspek yang membentuk identitas Baluwarti tersebut dapat dilestarikan dengan cara membuat konsep kegiatan budaya masyarakat yang dapat mengembalikan memori identitas dari masing-masing kampung. Pelestarian elemen identitas paling kuat di Baluwarti dan upaya revitalisasi dari elemen identitas yang lain dapat dipadukan dan menciptakan Kawasan Baluwarti sebagai destinasi wisata pusaka di Kota Surakarta.