Peningkatan perolehan minyak dari reservoir minyak menjadi bagian penting dari
industri minyak dan gas dalam beberapa tahun terakhir ini pada saat kebutuhan akan
energi meningkat dan perkembangan teknologi yang pesat. Injeksi air adalah metode
yang tepat guna untuk diaplikasikan karena tingkat kesuksesan yang tinggi, kemudahan
dalam implementasi dan biaya yang efisien.
Lapangan Pandhawa adalah reservoir karbonat yang heterogen dengan permeabilitas
rata-rata sebesar 65 mD. Setelah dilakukan injeksi air secara peripheral dalam kurun
waktu 20 tahun, saat ini belum diketahui hubungan konektivitas antara sumur injeksi
ke sumur produksi. Padahal hubungan konektivitas dan distribusi injeksi air tersebut
sangat penting dalam perencanaan sumur kedepan terutama untuk mengkuantifikasi
efisiensi injeksi. Dengan mengetahui efisiensi injeksi maka bisa dilakukan proses
optimisasi dengan menaikkan laju injeksi air pada sumur injeksi yang memiliki
efisiensi tinggi dan sebaliknya untuk sumur injeksi dengan efisiensi injeksi rendah akan
diturunkan laju injeksi airnya.
Perkembangan sampai dengan saat ini menunjukkan bahwa Capacitance Resistance
Model (CRM) bisa dipergunakan sebagai alternatif dari model reservoir dan studi
simulasi. CRM bisa digunakan sebagai model untuk memprediksi karakteristik dan
performa reservoir secara cepat dan akurat dengan hanya membutuhkan data historis
produksi dan injeksi untuk melakukan proses penyelarasan data. CRM melakukan
karakterisasi reservoir dengan menghitung nilai konektivitas dan respon jeda antara
pasangan sumur injeksi dengan sumur produksi sebagai parameter yang tidak
diketahui.
Untuk menjawab permasalahan pada lapangan tersebut, maka dalam studi ini performa
injeksi air dianalisis menggunakan Capacitance-Resistance Model Injection-
Production (CRM-IP) untuk menentukan konektivitas setiap sumur injeksi dan
produksi. Dari hasil pemodelan dengan menggunakan CRM tersebut kemudian
dieavaluasi jumlah aliran minyak dari total liquid yang diproduksikan baik pada
kondisi sebelum maupun sesudah dilakukan perubahan pola injeksi. Studi ini bertujuan
untuk melakukan evaluasi dari parameter-parameter CRM di sebuah lapangan minyak
Pandhawa yang menerapkan injeksi air secara peripheral. Dalam studi ini juga dilakukan implementasi CRM-IP dengan menggunakan bahasa pemrograman
MATLAB. Optimisasi juga dilakukan dengan melakukan perubahan pola injeksi yang
tepat untuk mendapatkan jumlah perolehan produksi kumulatif minyak yang paling
optimal. Beberapa metode untuk mengurangi jumlah data input lapangan dan perbaikan
kualitas penyelarasan data CRM-IP juga diilakukan dalam studi yaitu dengan jari-jari
influensi dan pengelompokan sumur produksi.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa perolehan minyak Lapangan Pandhawa bisa
dioptimisasi dengan cara melakukan distribusi rate injeksi masing-masing sumur
injeksi. Total didapatkan tambahan minyak sebesar 505 MBO dalam kurun waktu 120
bulan. Dengan menggunakan CRMIP, managemen waterflood di lapangan ini bisa
dilakukan jauh lebih cepat sehingga keputusan yang diambil akan lebih efektif.